Suara.com - Elon Musk kembali mengeluarkan serangan lewat platform X dengan bertanya, "Apakah ini Inggris atau Uni Soviet?" dan membagikan video yang dimaksudkan untuk menunjukkan seorang pria ditangkap karena membuat komentar "ofensif" di Facebook.
Saat membagikan video tersebut, Musk menulis: "Ditangkap karena membuat komentar di Facebook! Apakah ini Inggris atau Uni Soviet?"
Untuk memeriksa apakah hukum yang digunakan untuk menangkap pria tersebut digunakan dengan benar, dia menggunakan fungsi X yang disebut Catatan Komunitas, yang merupakan sumber pengecekan fakta milik X.
The Express tidak dapat memverifikasi keaslian video tersebut dan tidak diketahui kapan video tersebut diambil.
Dalam video tersebut, seorang petugas wanita berkata: "Waktunya pukul dua puluh tiga, 14.40. Saya menangkap Anda karena penggunaan jaringan komunikasi elektronik yang tidak semestinya... Pasal 127 Undang-Undang Komunikasi, oke?"
Pria itu menjawab: "Jadi saya benar-benar ditangkap? ... Oh, ini kejahatan Facebook?"
Pasal 127 Undang-Undang Komunikasi tahun 2003 menyatakan bahwa mengirimkan pesan yang sangat menyinggung atau bersifat tidak senonoh, cabul, atau mengancam melalui jaringan komunikasi elektronik publik merupakan pelanggaran.
Sementara itu, Keir Starmer melancarkan perang kata-kata dengan miliarder teknologi tersebut setelah pemilik X dan Tesla mempertimbangkan kerusuhan yang terjadi di Inggris selama seminggu terakhir.
Kemarin Musk menanggapi video kembang api yang diluncurkan oleh pengunjuk rasa sayap kanan, dengan judul di poster aslinya sebagai “kegilaan total”.
Baca Juga: Beda Jurusan Erina Gudono vs Elon Musk di University of Pennsylvania
Menanggapi laporan yang menggambarkan kerusuhan sebagai “efek dari migrasi massal dan terbukanya perbatasan”, Musk menyatakan: “Perang saudara tidak bisa dihindari.”
Dia kemudian menanggapi kartun ofensif tentang apa yang disebut "kepolisian dua tingkat" dengan mengatakan: "Tampaknya hanya sepihak".
Ungkapan "kepolisian dua tingkat" digunakan oleh orang-orang yang menyatakan bahwa beberapa protes diperlakukan lebih keras oleh petugas dibandingkan yang lain.
Di tengah kritik yang meluas atas apa yang dikatakan oleh banyak pengguna platformnya sebagai komentar yang sangat tidak bertanggung jawab, Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer kini juga mengutuk intervensi Musk.
Berbicara kepada wartawan pada jam makan siang kemarin, juru bicara resmi Sir Keir mengatakan “tidak ada pembenaran” untuk komentar seperti itu.
Pada saat yang sama, menteri teknologinya bertemu dengan perwakilan media sosial dari perusahaan-perusahaan besar, termasuk X, untuk mendesak mereka agar memberantas kebencian di dunia maya.
Berita Terkait
-
Pria Suriah Meratap Tokonya Dihancurkan saat Kerusuhan di Inggris: Seperti Kembali ke Zona Perang
-
PM Inggris Kutuk Peran Sayap Kanan di Kerusuhan Terbaru: Saya Jamin Anda Akan Menyesal
-
Video 'Deepfake' Kamala Harris Dinilai Meresahkan, Suasana Kampanye Makin Panas usai Elon Musk 'Usil'
-
Elon Musk Protes 'Donald Trump' Jadi 'Donald Duck', Begini Respons Google
-
Beda Jurusan Erina Gudono vs Elon Musk di University of Pennsylvania
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif
-
Penyelidikan Kasus Whoosh Sudah Hampir Setahun, KPK Klaim Tak Ada Kendala
-
Fraksi NasDem DPR Dukung Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Lihat Perannya Dalam Membangun