Suara.com - Seorang dokter bernama Luo Qingquan menggunakan pusat kendali canggih untuk memandu seperangkat alat bedah robotik untuk mengangkat tumor dari paru-paru pasien yang berjarak 3.000 mil.
Dokter Luo ditempatkan di Rumah Sakit Dada Shanghai di Pantai Pasifik Tiongkok, sementara pasiennya dibius di tempat tidur di dalam sebuah rumah sakit di Kashgar, Daerah Otonomi Xinjiang.
Medbot 5G buatan Tiongkok memungkinkan Luo untuk mengirimkan ketepatan dan pengalaman puluhan tahunnya secara instan di tiga zona waktu, mengantarkan era telesurgery yang dapat menyelamatkan ribuan orang di daerah pedesaan di mana kurangnya staf medis ahli mungkin merupakan hukuman mati di tahun-tahun sebelumnya. .
Menurut Shanghai Daily, Rumah Sakit Dada Shanghai adalah fasilitas medis pertama di Tiongkok yang melakukan operasi dengan bantuan robot, dan juga merupakan fasilitas yang melakukan operasi semacam itu dalam jumlah terbesar di Tiongkok.
Kekurangan dokter spesialis bedah global merupakan hambatan besar bagi kemajuan medis di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Dengan jumlah dokter bedah yang berjumlah lebih dari 1,1 juta orang, namun jumlah ahli anestesi hanya setengah dari jumlah tersebut, negara-negara berpendapatan tinggi juga mengalami kekurangan, namun sebuah tinjauan dari Lancet menghitung bahwa untuk setiap 100.000 orang di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, hanya terdapat 0,7 juta dokter bedah. ahli bedah spesialis, dibandingkan dengan 5,5 di negara-negara berpendapatan tinggi.
48% populasi dunia hanya menikmati layanan dari 20% tenaga bedah global, lanjut makalah ini.
Dibutuhkan lebih dari satu dekade untuk menjadi seorang ahli bedah terlatih, namun robot dapat dikirim dan dipasang hanya dalam beberapa bulan, sehingga memungkinkan ahli bedah di negara-negara kaya untuk melakukan operasi tertentu di negara-negara miskin, atau ahli bedah di daerah kaya untuk melakukan operasi di daerah miskin di negara-negara miskin. negara yang sama. Apa pun kasusnya, ini merupakan perkembangan yang benar-benar revolusioner.
Berita Terkait
-
Profil dr Tirta, Jadi Trending Topic Usai Dikaitkan dengan Akun Sepak Bola Irak
-
Makin Serius Berbisnis, Ririn Dwi Arianti dan Dokter Siska Khair Bikin Minuman Pelangsing
-
Ketua IDAI Ungkap Ada Remaja Jadi Ateis karena Kecanduan Gadget, Kak Seto Ungkap Penyebabnya
-
Cerita Dokter Richard Lee saat Mendekam Dipenjara: Aku Merasa Hina Banget
-
Meski Legal, IDI Tetap Tak Perbolehkan Aborsi Dilakukan Sembarang: Beresiko
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui