Suara.com - Jamaris, wartawan Media Bengkulu Online tewas usai ditabrak pengemudi mobil Grand Max berinisial JE alias Joni (23) pada Kamis (8/8/2024) kemarin. Imbas kasus kecelakaan yang menewaskan jurnalis itu, Joni akhrirnya ditangkap polisi.
"Kami sudah olah TKP dan juga pemeriksaan awal terhadap saksi-saksi, mengamankan barang bukti dan pihak terlibat dalam kecelakaan itu dalam hal ini pengemudi mobil (Joni)," kata Kasat Lantas Kepolisian Resor Mukomuko, Provinsi Bengkulu, AKP Rully Zuldh Fermana dikutip dari Antara, Jumat (9/8/2024).
Diketahui, peristiwa kecelakaan itu terjadi di Jalan Lintas Sumatera tepatnya di Desa Gading Jaya, Kecamatan Sungai Rumbai. Saat itu, Joni sedang mengendarai sepeda motor Honda Revo bernomor polisi BD 2136 NF.
Ia mengatakan, kronologis kejadian tersebut mobil Daihatsu Grand Max yang dikendarai oleh Joni melaju kencang dari arah Mukomuko menuju Ipuh. Kemudian, tiba-tiba sepeda motor Honda Revo yang dikendarai oleh Jamaris berbelok ke arah kanan lalu mobil yang dikendarai oleh Joni langsung menabrak bagian belakang sepeda motor.
"Pada saat itu Joni tidak bisa menghindar lagi dan terjadi kecelakaan tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, pasca kejadian itu, pengemudi mobil Grand Max Joni tidak mengalami luka, sedangkan pengemudi sepeda motor Honda Revo yang dikendarai Jamaris mengalami luka robek di bagian kepala belakang sebelah kiri akibat benturan.
"Korban mengalami robek di bagian kepala dengan panjang empat centimeter dan lebar dua centimeter. Lalu korban keluar darah dari hidung dan telinga, dan korban meninggal dunia Puskesmas Pondok Suguh," ujarnya.
Sedangkan kerusakan kendaraan akibat kecelakaan lalu lintas, katanya, kendaraan body mobil Grand Max yang body bagian depan sebelah kanan rusak, dan bagian body sepeda motor Honda Revo bagian belakang rusak.
Ia mengatakan, untuk sementara ini semua barang bukti diamankan di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Mukomuko.
Baca Juga: Kronologi Mahasisiwi di Pekanbaru Tabrak Ibu-ibu Usai Dugem, Marissa Putri Terancam Bui 12 Tahun
"Namun untuk penyidikan resmi belum di mulai karena kita menunggu pihak keluarga membuat laporan polisi," ujarnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Kronologi Mahasisiwi di Pekanbaru Tabrak Ibu-ibu Usai Dugem, Marissa Putri Terancam Bui 12 Tahun
-
Ini Tampang Marisa Putri, Penabrak Emak-emak di Pekanbaru yang Baru Sadar Setelah Dikejar Ojol
-
Truk Boks Terbakar usai Kecelakaan di Tol Tangerang-Merak, Sang Sopir jadi Korban
-
Kecelakan Bus Rombongan Unpam di Cipali: Direktur Pascasarjana Meninggal, Warek II Kritis
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan
-
SPPG, Infrastruktur Baru yang Menghubungkan Negara dengan Kehidupan Sehari-Hari Anak Indonesia
-
Jaksa Kejati Banten Terjaring OTT KPK, Diduga Peras WNA Korea Selatan Rp 2,4 Miliar
-
6 Fakta Wali Kota Medan Kembalikan 30 Ton Beras Bantuan UEA, Nomor 6 Jadi Alasan Utama
-
Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Nyawa Melayang dalam Kebakaran di Teluk Gong
-
Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Mendagri Tito Minta Maaf