Suara.com - PDI Perjuangan berbicara mengenai pentingnya kedaulatan partai politik, menyusul langkah Airlangga Hartarto yang memilih mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan tantangan partai politik ke depan ialah menunjukan kedaulatan partai.
"Tentu saja ini tantangan bagi kita sebagai bangsa, termasuk bagi partai politik untuk betul-betul menunjukkan kedaulatannya sebagai partai yang mengemban amanah dari rakyat, dan partai itu selalu memiliki mekanisme yang sudah terlembaga terkait dengan kepemimpinan," tutur Hasto di Artotel, Senayan, Jakarta, Minggu (11/8/2024).
Hasto menyampaikan PDIP memiliki pengalaman buruk pada masa orde baru. PDIP mendapatkan berbagai intervensi kekuasaan.
"Yang tujuannya adalah untuk mengkerdilkan demokrasi, menjauhkan prinsip-prinsip kedaulatan rakyat, dan ketika watak kekuasaan sudah berbeda di dalam tujuan membangun demokrasi itu," kata Hasto.
Hasto menyatakan PDIP prihatin atas pengunduran diri Airlangga. Meski begitu, ia menegaskan bahwa PDIP tidak campur tangan terhadap rumah tangga partai lain.
Sementara itu, ditanya apakah PDIP melihat ada tekanan yang dialami Airlangga atas langkahnya mengundurkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar? Hasto melihat ada gelagat ke arah sana.
"Ya kalau proses itu sebagai wacana publik sebagai hal-hal yang dirasakan sebenarnya sudah terjadi jauh sebelumnya, ketika sebelum Pilpres itu berlangsung, bahkan tekanan-tekanan itu juga masif terjadi yang dialami wali kota kami Ibu Ita, misalnya itu ketika Pilpres juga menghadapi hal yang sama," kata Hasto.
Hasto memandang apa yang dialami Airlangga harus menjadi suatu pelajaran, bahwa ke depan harus kokoh dalam menghadapi segala tekanan.
Baca Juga: Profil Airlangga Hartarto: Anak Menteri Orde Baru yang Mundur dari Ketum Golkar
"Karena sejatinya percaya diri, hidup merdeka, hidup berdaulat kalau itu yang ini dalam kekuatan kolektif itu mampu menghadapi intervensi apapun dengan menggunakan hukum sekalipun," kata Hasto.
Ia mengungkapkan sikap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang prihatin atas segala hal yang bakal berdampak terhadap kehidupan demokrasi tersebut.
"Maka Ibu Mega menyatakan prihatin dan sangat mengkhawatirkan terhadap kehidupan demokrasi ke depan karena implikasinya itu nantinya juga sangat luas," kata Hasto.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Sengkarut Tanah Tol: Kisah Crazy Rich Palembang di Kursi Pesakitan
-
MIND ID Komitmen Perkuat Tata Kelola Bisnis Berintegritas dengan Berbagai Program Strategis
-
DPR Ajak Publik Kritisi Buku Sejarah Baru, Minta Pemerintah Terbuka untuk Ini...
-
Mengurai Perpol 10/2025 yang Dinilai Tabrak Aturan, Dwifungsi Polri Gaya Baru?
-
Bareskrim: Mayoritas Kayu Gelondongan Banjir Sumatra Diduga dari PT TBS
-
Tolak Bantuan Asing untuk Sumatra, Prabowo: Terima Kasih, Kami Mampu!
-
31 Perusahaan Resmi Diselidiki Diduga Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra, Siapa Jadi Tersangka?
-
Daftar Lengkap Perusahaan yang Disebut Kejagung Jadi Penyebab Banjir di Wilayah Sumatera
-
Demo Korupsi Pertambangan, Mahasiswa Desak KPK Periksa Komisaris PT LAM Lily Salim
-
Kementerian P2MI Raih Peringkat 5 Anugerah Keterbukaan Informasi Publik