Suara.com - Partai Golkar digunjang-ganjing dengan kabar mengejutkan menjelang Pilkada serentak 2024. Pasalnya sang pucuk pimpinan tetiba mengundurkan diri.
Pengumuman mundurnya Airlangga Hartarto sontak mengejutkan kalangan politik tanah air. Lantaran pada 2024 lalu, partai berlambang pohon beringin ini berhasil finish di posisi kedua di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Golkar notabene mendapat 102 kursi pada Pemilu 2024, jauh lebih banyak dari Pemilu 2019 yang hanya 85 kursi.
Dalam pernyataannya, Airlangga menyebut pengunduran dirinya dilakukan karena ingin memuluskan transisi pemerintahan dari kepemimpinan presiden dan wakil presiden Joko Widodo alias Jokowi-Maruf Amin ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Selain itu, Airlangga juga menyebut keputusan ini dibuat demi menjaga keutuhan partai lambang pohon beringin itu.
"Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar," ujar Airlangga kepada wartawan, Minggu (11/8/2024).
"Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, yaitu Sabtu, 10 Agustus 2024," lanjutnya.
Kemudian, Airlangga menyebut bakal ada mekanisme penentuan ketua umum yang baru. Ia berharap nantinya proses ini akan berlangsung dengan damai dan tertib.
"DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku," jelasnya.
Baca Juga: Alasan Babah Alun Cabut dari Golkar: Pak Airlangga Terzalimi
Alasan Airlangga itu kemudian mengundang pertanyaan khalayak yang mengamati perpolitikan tanah air yang kian memanas.
Apalagi Golkar tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang pada Pemilu 2024 lalu mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Golkar sebagai partai yang memiliki kursi terbanyak di parlemen tentunya 'berada di atas angin', bila melihat jumlah perolehan kursi di antara partai pendukung pemerintah lainnya.
Namun hal tersebut ternyata tak membuat Golkar bisa berdiri kokoh. Buktinya, Airlangga mundur di saat kemenangan besar diraih partai berciri khas warna kuning ini.
Tidak Masuk Akal
Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farhan bahkan menggambarkan mundurnya Airlangga dari kursi Golkar-1 sebagai peristiwa mengejutkan dan tidak masuk akal.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Hasil Rapat Evaluasi Merekomendasikan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat Bencana di Sumut
-
Jika Terbukti Lalai, Pemilik dan Pengelola Gedung Maut Kemayoran Bisa Kena Sanksi Pidana
-
Jika Terbukti Lalai, Pemilik dan Pengelola Gedung Maut Kemayoran Bisa Kena Sanksi Pidana
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Buntut Kebakaran Maut Kemayoran, Mendagri Usulkan Uji Kelayakan Gedung Rutin
-
Mendagri: Alat Pemadam Kebakaran Gedung Terra Drone Tidak Mencukupi
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi