Suara.com - Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) resmi menjadi pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar setelah Airlangga Hartarto mengundurkan diri. Pengangkatan AGK sebagai Plt Ketum diputuskan dalam rapat pleno yang digelar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (13/8/2024) malam.
"Rapat pleno sahkan Plt ketua umum adalah bapak Agus Gumiwang Kartasasmita," ungkap salah satu petinggi Partai Golkar, Meutya Hafid.
Keputusan ini diambil setelah adanya kesepakatan dari jajaran Wakil Ketua Umum Golkar yang menunjuk AGK sebagai pengganti Airlangga yang secara mengejutkan memilih mundur dari jabatannya dengan alasan demi menjaga keutuhan partai dan stabilitas masa transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Prabowo Subianto.
Selain AGK, beberapa nama lain juga sempat disebut-sebut sebagai calon pengganti Airlangga Hartarto. Di antaranya adalah Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Waketum Golkar Kahar Muzakir. Namun, AGK akhirnya ditunjuk sebagai Plt Ketua Umum Golkar, mengingat pengalamannya yang luas, baik sebagai Menteri Perindustrian maupun sebelumnya sebagai Menteri Sosial.
Penunjukan AGK sebagai Plt ketua umum Golkar akan berlaku hingga ditetapkannya ketua umum definitif melalui musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Rapat pleno Golkar juga memutuskan bahwa munaslub harus segera dilaksanakan sebelum pendaftaran pasangan calon Pilkada 2024 yang akan berlangsung pada 27-29 Agustus.
Menurut Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono, penetapan ketua umum definitif harus rampung sebelum masa pendaftaran Pilkada dimulai. "Pendaftaran Pilkada akan dimulai pada 27 Agustus, jadi sebelum itu harus sudah selesai," tegasnya.
Lantas, siapa Agus Gumiwang Kartasasmita?
Agus Gumiwang Kartasasmita lahir di Jakarta pada 3 Januari 1969. Namanya dikenal luas sebagai sosok yang pernah menjabat sebagai menteri di dua kementerian berbeda selama masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kesetiaan AGK kepada Jokowi sudah terlihat sejak Pilpres 2014. Agus memilih mendukung Jokowi meski Partai Golkar saat itu memberikan dukungannya kepada Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Langkahnya ini menjadi bukti nyata loyalitas AGK terhadap Jokowi, yang akhirnya membawanya masuk dalam kabinet.
Pada 24 Agustus 2018, di penghujung masa jabatan pertama Jokowi, AGK diangkat menjadi Menteri Sosial. Posisi ini diembannya hingga 20 Oktober 2019.
Tak berhenti di situ, AGK kembali dipercaya Jokowi untuk menjabat sebagai Menteri Perindustrian di awal periode kedua kepemimpinan Jokowi, sebuah jabatan strategis yang dipegangnya hingga kini.
AGK bukanlah nama baru di dunia politik. Ia merupakan putra dari Ginandjar Kartasasmita dan Yultin Harlotina, dua tokoh yang juga memiliki jejak panjang di dunia politik Indonesia.
Pendidikan AGK pun cukup mentereng. Dia meraih gelar sarjana dari Pacific Western University di Hawaii, Amerika Serikat pada tahun 1994 dengan jurusan Science Commercial and Industrial Economic.
Setelah itu, ia melanjutkan studi magister di Universitas Pasundan Bandung dengan jurusan administrasi publik, serta meraih gelar doktor di bidang ilmu pemerintahan dari Universitas Padjajaran.
Di Partai Golkar, AGK meniti karier politiknya dengan menduduki sejumlah posisi strategis, termasuk sebagai Sekretaris Fraksi Golkar di DPR dan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta. Jabatan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta diperolehnya setelah pendahulunya, Fayakhun Andriadi, tersandung kasus korupsi Bakamla.
Namun, perjalanan politik AGK tidak selalu mulus. Ia sempat masuk bursa Ketua DPR RI untuk menggantikan Setya Novanto yang tersandung kasus korupsi e-KTP.
Berita Terkait
-
PPP 'Main Cantik': Tegas Dukung Pemerintahan Prabowo, tapi Ogah Didikte Jokowi soal Pilpres 2029
-
Dipuji Brand Baru, Aksi Jokowi Tiru Gaya Prabowo Gebrak Podium PBB Malah Banjir Cibiran: Penjilat!
-
Gibran Disebut Cawapres Prabowo Lagi di 2029, PSI: Pernyataan Jokowi Powerfull
-
Bloomberg New Economy Itu Apa? Jokowi Resmi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat
-
Jokowi Jadi Penasihat Bloomberg New Economy: Peran Baru usai Purnatugas
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kekayaan Mardiono yang Terpilih Jadi Ketum PPP, Tembus Triliun di LHKPN
-
Sosok Muhammad Mardiono, Klaim Terpilih Ketum PPP di Tengah Kericuhan Muktamar
-
Cuaca Ekstrem Hari Ini: BMKG Beri Peringatan Dini Hujan Lebat dan Petir di Kota-Kota Ini!
-
Nyaris Jadi Korban Perampasan, Wanita Ini Bongkar Dugaan Kongkalikong 'Polisi' dengan Debt Collector
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X