Suara.com - Hasan Nasbi membantah pengangkatan dirinya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan untuk menangkal 'serangan politik' terhadap Presiden Jokowi. Hasan mengklaim salah satu tugasnya ialah memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait pencapaian program-program prioritas pemerintah.
"Jadi supaya masyarakat dapat informasi yang lebih jelas dan lebih terang soal apa saja yang dilakukan pemerintah seterang-terangnya. Ini bukan soal menangkal," kata Hasan di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8/2024).
Pada Pilpres 2024 lalu Hasan merupakan juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Konsultan politik sekaligus pendiri lembaga survei Cyrus Network tersebut kerap menangkal serangan politik terhadap Prabowo-Gibran.
Sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, kata Hasan, dirinya juga memiliki tanggung jawab untuk meluruskan informasi yang keliru. Termasuk fitnah dan berita tidak benar terhadap presiden.
"Jadi mungkin bukan bahasa menangkal, tapi menyampaikan sesuatu agar masyarakat kemudian bisa memahami apa yang sebenarnya yang sedang dikerjakan, apa yang sudah dicapai. Kira-kira begitu," katanya.
Selain Hasan, hari ini Jokowi turut melantik tiga menteri, satu wakil menteri dan dua kepala badan lainnya. Mereka, yakni Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menggantikan Arifin Tasrif. Sedangkan posisi Menteri Investasi/Kepala BKPM yang sebelumnya dijabat Bahlil kekinian diisi Rosan Roeslani.
Jokowi kemudian melantik Supratman Andi Atgas sebagai Menteri Hukum dan HAM atau Menkumham. Politikus Partai Gerindra itu menggantikan posisi Yasonna H. Laoly yang merupakan kader PDI Perjuangan atau PDIP.
Jokowi juga melantik Angga Raka Prabowo. Ia merupakan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra.
Adapun dua kepala badan yang dilantik bersama Hasan hari ini ialah Dadan Hindayana dan Taruna Ikrar. Dadan dilantik sebagai Kepala Badan Gizi Nasional. Sedangkan Taruna dilantik sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM.
Berita Terkait
-
Bak Bumi dan Langit, Beda Penghasilan YouTube Anies Baswedan vs Prabowo Subianto
-
Hasan Nasbi Jadi Orang Kepercayaan Jokowi, Langsung di Bawah Presiden!
-
Bikin Heru Budi Terharu, Cerita Siswa SD Pilih Bawa Pulang Menu Makan Gratis buat Neneknya yang Sakit
-
Menelusuri Jaringan Bisnis Tambang Bahlil Yang Kini Jadi Menteri ESDM
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis
-
Adu Pendidikan Rocky Gerung vs Purbaya yang Debat Soal Kebijakan Rp200 Triliun
-
PPP di Ambang Perpecahan? Rommy Tuding Klaim Mardiono Jadi Ketum Aklamasi Hoaks: Itu Upaya Adu Domba