Suara.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah memutuskan untuk mengusung kader sendiri di Pilgub DKI 2024. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memilih pasangan Pramono Anung-Rano Karno untuk bertarung di Pilgub DKI.
Pemilihan Pramono Anung sebagai calon gubernur DKI Jakarta oleh PDI Perjuangan diragukan oleh sejumlah pihak. Belum lagi ketika dibandingkan dengan rivalnya, Ridwan Kamil (RK), nama Pramono Anung hampir tak dikenal publik.
Analis Politik dan Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia, Arif Nurul Imam menilai pemilihan itu tak lepas dari identitas kuat PDIP terkait partai kader.
"PDIP selama ini dikenal sebagai partai kader dan karena itu kader akan selalu mendapat prioritas untuk dicalonkan di Pilkada, termasuk di Pilkada DKI Jakarta," kata Arif kepada Suara.com, Sabtu (31/8/2024).
Arif tak memungkiri nama Pramono Anung secara elektabilitas menang belum terlalu terdengar. Namun, ia tetap melihat ada potensi dari pemilihan tersebut.
Pemilihan Pramono Anung maju Pilgub DKI Jakarta, kata Arif hampir sama ketika Ganjar Pranowo diajukan untuk maju dalam Pilkada Jawa Tengah beberapa tahun silam.
Bahkan mirip pula dengan pemilihan Joko Widodo (Jokowi) saat maju Pilkada 2012 silam. Saat itu dua kader partai berlambang banteng moncong putih tersebut tak dikenal luas oleh publik.
"Meskipun Pramono Anung secara elektabilitas hingga hari ini belum memiliki daya terima di masyarakat tapi memang dari banyak pilkada sebelumnya misalnya Ganjar Pranowo ketika maju Pilkada di Jateng juga elektabilitasnya rendah tetapi kemudian mampu menjadi pemenang dalam pilkada," ujarnya.
"Termasuk Joko Widodo ketika maju Pilkada 2012 elektabilitasnya juga rendah tetapi juga kemudian menang," imbuhnya.
Baca Juga: Perdana Jalani Tes Saraf ada Setrum, Ridwan Kamil: Kata Dokter Agar Pemimpin Responsif
Sehingga menurut Arif pemilihan Pramono Anung itu bukan tanpa alasan, melainkan ada faktor kaderisasi ideologis dan faktor historis dari Pilkada sebelumnya.
"Itu lah menyebabkan kenapa PDIP sebagai partai kader selalu memprioritaskan kader dan memiliki kepercayaan diri untuk mengusung kadernya meskipun secara elektabilitas belum mumpuni untuk didaftarkan," tegasnya.
Ditambahkan Arif, selain dua faktor itu, pemilihan Pramono Anung di Pilkada DKI Jakarta sekaligus menutup potensi politik identitas. Mengingat dalam beberapa edisi sebelumnya, fenomena itu sangat masif.
"Selain memang faktor lainnya yang saya lihat munculnya Pramono Anung ini di Pilkada di Jakarta ini juga menghilangkan kekhawatiran munculnya politik identitas," pungkasnya.
Ganjar Akui Ada Kemiripan
Ketua DPP PDI Perjuangan Ganjar Pranowo sebelumnya juga telah membandingkan pemilihan Pramono Anung itu dengan momen saat dia dicalonkan dalam Pilgub Jateng 2013 silam. Saat itu Ganjar bilang bahwa dia bukan siapa-siapa namun kemudian ditarik dan diusung untuk maju sebagai kader dan menang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram