Suara.com - Pemerintah diingatkan untuk memperhatikan cara pengolahan ikan bila memang akan memasukan produk susu ikan dalam program makan gratis yang bergizi.
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Dede Nasrullah mengatakan, susu ikan memang bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi anak stunting karena kandungan nilai proteinnya sangat tinggi.
“Beberapa hal menurut saya harus diperhatikan oleh pemerintah adalah memastikan olahan susu ikan mampu menggantikan nutrisi lengkap dari ikan segar dan kandungan proteinnya juga masih tetap sama dan bahkan lebih dari sekadar susu sapi yang selama ini banyak di konsumsi,” kata Dede, dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu (15/9/2024).
Lanjut Dede sapaan akrabnya, susu ikan bisa jadi alternatif pengganti susu sapi yang ketersediaannya di Indonesia dominan mengandalkan impor.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), hanya sekitar 22,7 persen kebutuhan susu yang dapat dipenuhi dari produksi domestik, sementara sisanya harus diimpor.
Untuk mengurangi ketergantungan impor susu, terutama untuk kebutuhan program makan bergizi, susu ikan dianggap bisa jadi solusi inovatif untuk memastikan kebutuhan nutrisi masyarakat dapat tercapai.
Hanya saja, Dede menyampaikan bahwa pemerintah perlu memastikan riwayat alergi saat hendak menyajikan susu ikan. Sebab, sebagaimana susu sapi, susu ikan juga mengandung alergen yang bisa memicu reaksi terhadap orang tertentu.
“Olahan susu ikan ini juga menjadi alternatif bagi anak yang tidak menyukai ikan karena amis misalnya sehingga ini menjadi makanan olahan pengganti," ujarnya.
Keunggulan lainnya juga karena ikan memiliki jenis lemak yang baik dan juga sumber omega 3 yang bermanfaat untuk kesehatan.
Baca Juga: Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Sukabumi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
"Baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otak,” kata Dede.
Diketahui usulan tersebut pertama kali disampaikan oleh Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Sis Apik Wijayanto saat rapat kerja bersama DPR RI pada Rabu (4/9/2024) lalu. Dia mengusulkan susu ikan sebagai alternatif pengganti susu sapi.
Susu ikan diklaim sebagai produk inovasi dengan menggabungkan antara manfaat protein ikan untuk kesehatan dengan diversifikasi produk olahan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025