Suara.com - Anies Baswedan disebut bakal membentuk Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) setelah gagal maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Selain Ormas, Anies juga sempat diisukan bakal membentuk partai politik.
"Ya, kemungkina besar masih Ormas," ujar koordinator Relawan Anies, Iwan Tarigan, kepada Suara.com, Jumat (20/9/2024).
Iwan juga memastikan relawan Anies di Pilpres 2024 lalu banyak yang sudah menanti pembentukan Ormas tersebut. Mereka memastikan bakal menjadi bagian dari ormas jika nantinya terbentuk.
"Iyaa otomatis (kami jadi gabung ke ormasnya)," kata dia.
Lebih lanjut, saat ditanya kemungkinan besar nama yang akan dipakai untuk ormas bentukan Anies, Iwan mengaku tidak tahu. Ini dikarenakan hingga saat ini belum ada pembicaran lebih jauh soal wacana tersebut.
"Belum (tahu namanya)," kata dia.
Kata Tom Lembong
Sebelumnya Eks Co-Captain Timnas AMIN, Tom Lembong membeberkan rencana Anies Baswedan dalam waktu mendatang. Tom meyakini Anies hampir dipastikan akan mendirikan Ormas.
Hal ini disampaikan Tom Lembong saat melakukan wawancara dalam siaran akun YouTube Podcsast Pedjuang. Namun hal ini disebutnya masih didiskusikan oleh tim internal Anies.
Baca Juga: Gagal Jadi Presiden, Ingat Lagi Sikap Anies Baswedan Tolak Wacana Ekspor Pasir Laut
"Tentunya ini masih dalam tahap diskusi di tim internalnya Pak Anies. Kalau saya pribadi sih memprediksi bahwa hampir pasti kita akan membuat semacam ormas, perasaan saya ya," ujar Tom, dikutip Suara.com Rabu (18/9/2024).
"Karena mungkin itu yang paling melayani keinginan masyarakat untuk sementara ini," lanjutnya.
Membuat ormas kata Tom, menjadi pilihan terbaik saat ini. Sebab, siapapun bisa bergabung tanpa terikat dengan partai politik.
"Ormas itu bisa inklusif. Semua bisa bergabung termasuk orang yang tidak suka dengan pak Anies atau tidak suka dengan saya. Hatersnya pasti selalu ada," jelasnya.
Dengan adanya banyak orang yang bergabung, maka mereka bisa beradu gagasan di ormas tersebut. Jika membuat partai, hal ini akan sulit dilakukan.
"Satu potensi positif lagi kalau ormas kan bisa tidak sentimen. Bisa agak berorientasi gagasan, tidak baperan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Jawaban Aman Anies Baswedan soal Ekspor Pasir Laut Disorot: Pantes Ga Kepilih Jadi Presiden
-
Gagal Jadi Presiden, Ingat Lagi Sikap Anies Baswedan Tolak Wacana Ekspor Pasir Laut
-
Tom Lembong Bongkar Rencana Anies: Hampir Pasti Bakal Buat Ormas
-
Jadi Faktor Kemenangan di Pilkada DKI, Jubir Sebut Anies Belum Tentukan Dukungan
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
KPK Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau, CCTV Disita!
-
Justru Setuju, Jokowi Santai Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Tuai Protes: Pro-Kontra Biasa
-
Jawab Tantangan Krisis Iklim, Indonesia Gandeng The Royal Foundation di Rio 2025
-
Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida Terdeteksi di Menu MBG, DPR Soroti Pengawasan Impor Pangan
-
KPK Ungkap Alasan Sekdis PUPR Riau Tak Berstatus Tersangka Meski Jadi Pengepul Uang Pemerasan
-
Belum Tahan Satori dan Hergun Tersangka Kasus CSR BI-OJK, Begini Ancaman Boyamin MAKI ke KPK
-
Polisi Bongkar Bisnis Emas Ilegal di Kuansing Riau, Dua Orang Dicokok
-
Muhammadiyah Tolak Keras Gelar Pahlawan, Gus Mus Ungkit 'Dosa' Soeharto ke Kiai Ponpes
-
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Gaet Investasi Rp62 Triliun dari Korea di Cilegon
-
BAM DPR Dorong Reformasi Upah: Tak Cukup Ikut Inflasi, Harus Memenuhi Standar Hidup Layak