Suara.com - Serangan udara Israel di Lebanon menewaskan sedikitnya 492 orang pada hari Senin, termasuk 35 anak-anak, kata kementerian kesehatan, menandai hari paling mematikan dalam kekerasan lintas batas sejak perang Gaza dimulai.
Negara-negara Arab mengecam keras Israel atas meningkatnya permusuhan dengan Hizbullah, yang telah meningkat ke tingkat yang belum pernah terlihat dalam hampir setahun.
Perang meletus setelah Hamas dan militan Palestina lainnya melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober di Israel, yang melibatkan Hizbullah dan kelompok-kelompok lain yang didukung Iran.
Israel mengatakan telah menewaskan sejumlah besar militan Hizbullah ketika menyerang sekitar 1.600 lokasi di Lebanon selatan dan timur, termasuk serangan terarah di Beirut dalam apa yang disebut Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebagai Operasi Panah Utara.
Hizbullah mengatakan Ali Karake, orang ketiga dalam komandonya, masih hidup dan telah pindah ke tempat yang aman setelah sebuah sumber mengatakan serangan di ibu kota tersebut menargetkannya.
Media pemerintah melaporkan serangan baru di Lebanon timur, sementara Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan lima lokasi di Israel.
Di kota pesisir Israel, Haifa, orang-orang terlihat berlarian mencari perlindungan saat sirene serangan udara berbunyi.
Kementerian kesehatan Lebanon mengatakan serangan itu menewaskan 492 orang, termasuk 35 anak-anak dan 58 wanita, serta melukai 1.645 lainnya. Menteri Kesehatan Firass Abiad mengatakan "ribuan keluarga" telah mengungsi.
Ledakan di dekat kota kuno Baalbek di Lebanon timur membuat asap mengepul ke langit.
Baca Juga: Serangan Udara Israel Hantam Pemukiman Timur Lebanon
"Kami tidur dan bangun karena pemboman... begitulah hidup kami," kata Wafaa Ismail, 60 tahun, seorang ibu rumah tangga dari desa Zawtar di selatan.
Kekuatan global mendesak Israel dan Hizbullah untuk mundur dari ambang perang habis-habisan, karena kekerasan bergeser dari perbatasan selatan Israel dengan Gaza ke perbatasan utaranya dengan Lebanon.
Prancis dan Mesir meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk campur tangan, sementara Irak meminta pertemuan mendesak negara-negara Arab di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.
Kepala Angkatan Darat Israel Herzi Halevi mengatakan serangan itu menghantam infrastruktur tempur yang telah dibangun Hizbullah selama dua dekade.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyebut Senin sebagai puncak yang signifikan dalam operasi tersebut.
"Ini adalah minggu tersulit bagi Hizbullah sejak didirikan, hasilnya berbicara sendiri," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Situasi Lebanon Memburuk, Menlu Australia: Segera Tinggalkan Negara Itu!
-
492 Tewas di Lebanon, Uni Eropa: Kita Hampir Berada dalam Perang Penuh
-
Bunyi Peringatan dari Australia Untuk Warganya: Segera Tinggalkan Lebanon Karena Perang Israel-Hizbullah Semakin Panas
-
Misteri Hilangnya Pimpinan Hamas Yahya Sinwar, Meninggal atau Bersembunyi?
-
Serangan Udara Israel Hantam Pemukiman Timur Lebanon
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur