Suara.com - Harga minyak mentah global mengalami kenaikan di tengah meningkatnya kekhawatiran terkait konflik di Timur Tengah.
Kabar mengenai serangan udara Israel terhadap target Hizbullah di Lebanon memicu lonjakan harga minyak acuan Brent, yang kini diperdagangkan di harga $74,95 (sekitar Rp1.169.275) per barel, mendekati level tertinggi bulan ini.
Selain ketegangan geopolitik, seperti dikutip suara.com dari kanal berita sky news, ekspektasi pertumbuhan ekonomi juga turut memengaruhi kenaikan harga minyak. Tiongkok, sebagai negara pengimpor minyak terbesar di dunia, baru-baru ini mengumumkan serangkaian langkah stimulus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya.
Bank sentral Tiongkok memangkas suku bunga pinjaman dan mengurangi jumlah cadangan yang harus disimpan oleh bank-bank komersial. Langkah-langkah ini diharapkan mampu memacu permintaan minyak di negara tersebut, yang secara tidak langsung membantu mendorong harga minyak lebih tinggi.
Namun, ketidakpastian ekonomi global, termasuk kekhawatiran akan melambatnya ekonomi Tiongkok, sempat menekan harga minyak mentah Brent ke level terendah dalam hampir tiga tahun pada awal bulan ini. Tiongkok sendiri tengah berusaha mengatasi tantangan di sektor properti dan melemahnya permintaan konsumen, yang menambah tekanan pada harga minyak.
Faktor lain yang memengaruhi harga minyak adalah prospek peningkatan pasokan dari OPEC+—organisasi negara-negara penghasil minyak utama.
Meskipun harga minyak telah kembali naik setelah menyentuh titik terendah $70 (sekitar Rp1.092.000) dua minggu lalu, harga masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu ketika minyak mentah diperdagangkan di atas $80 (sekitar Rp1.248.000) per barel.
Di sisi lain, penurunan harga minyak mentah sebelumnya telah memberikan dampak positif bagi konsumen.
Di Inggris, harga bensin dan solar di pompa bensin turun hampir 7 pence (sekitar Rp1.092) per liter dibandingkan bulan lalu, menjadikannya harga terendah dalam tiga tahun terakhir. Perusahaan jasa otomotif RAC memperkirakan bahwa harga bahan bakar bisa turun lebih jauh dalam beberapa minggu mendatang, memberikan penghematan bagi para pengemudi.
Sementara itu, di Timur Tengah, serangan Israel terhadap Hizbullah di Lebanon telah menewaskan 492 orang, menjadikan hari Senin sebagai hari paling mematikan dalam lebih dari satu dekade. Ketegangan ini diperkirakan akan terus memengaruhi pergerakan harga minyak global.
Berita Terkait
-
Pagi Tadi Jet Tempur Israel Luncurkan Serangan di Wilayah Selatan dan Timur Lebanon, Ini Yang Terjadi
-
Update Serangan Udara Israel di Lebanon: Komandan Lapangan Hamas Hussein Mahmoud al-Nader Tewas
-
Terus Luncurkan Roket, Berani Tidak Israel Serang Lebanon Lewat Jalur Darat?
-
Gelorakan Semangat Bandung, Menlu Dorong Gerakan Nonblok Lawan Ketidakadilan Israel Terhadap Palestina
-
Darurat Lebanon: Malaysia Imbau Warga Tunda Perjalanan!
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional