Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana melelang 104 kendaraan yang berkaitan dengan aliran dana Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari (RW).
Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu mengaku sudah berkoordinasi dengan Direktur Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi (Labuksi) KPK Mungki Hadipratikto untuk pelelangan tersebut.
Asep mengatakan juga acara lelang ini akan dilaksanakan dalam perayaan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) pada Desember 2024 di Gedung Merah Putih KPK.
"Hakordia itu akan dilaksanakan di sini, kalau tidak salah. Di seputaran gedung ini. Jadi, rekan -rekan nanti bisa mengikuti lelang," kata Asep kepada wartawan, Jumat (27/9/2024).
Tidak main-main, kendaraan yang akan dilelang merupakan kendaraan mewah seperti mobil Porsche, McLaren hingga motor Harley Davidson.
"Mulai dari ada Porsche-nya, ada McLaren, kemudian ada yang lain. Kemudian juga ada roda dua, dari Harley sampai skuter ya, Vespa," ungkap Asep.
Asep meyakini Rita menyetujui pelelangan ini sebelum persidangan digelar. Pasalnya, kendaraan-kendaraan tersebut berpotensi rusak dan kehilangan nilai jual jika terus menerus dibiarkan sebagai alat bukti.
“Suatu barang itu ini kadang perjalanan perkara itu bisa setahun, bisa dua tahun gitu ya, nah ini nilai suatu barang itu biasanya kan akan terus turun. Jadi daripada turun, nanti dilelang,” ujar Asep.
Sebelumnya, Jubir KPK Tessa Mahardhika mengungkapkan total kendaraan yang disita mencapai 104 kendaraan, terdiri dari 72 mobil dan 32 motor.
Baca Juga: Akhir Nasib Rita Widyasari, Kekayaan Cash Rp8,7 Miliar sampai 195 Kendaraan Kini Disita KPK
Dalam kasus ini, KPK juga mengamankan uang senilai Rp 8,7 miliar yang terdiri dari Rp 6,7 miliar dan sisanya mata uang asing yang setara sekitar Rp 2 miliar.
Lebih lanjut, KPK juga mengamankan ratusan dokumen dan barang bukti elektronik yang diduga berkaitan dengan kasus korupsi yang diduga dilakukan Rita Widyasari.
Sejumlah barang disita itu merupakan hasil penggeledahan dari 13 Mei hingga 6 Juni 2024 di tiga daerah yaitu Jakarta, Samarinda, dan Kabupaten Kukar.
Penggeledahan dilakukan di sembilan kantor dan 19 rumah pihak terkait yang terseret dalam kasus korupsi Eks Bupati Kukar itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Mensesneg Klarifikasi: Game Online Tidak Akan Dilarang Total, Ini Faktanya!
-
Berantas TBC Lintas Sektor, Pemerintah Libatkan TNI-Polri Lewat Revisi Perpres
-
Pemerintah Kaji Amnesti untuk Pengedar Narkotika Skala Kecil, Ini Kata Yusril
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan