Suara.com - Indonesia mengutuk keras serangan yang dilakukan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Lebanon Selatan yang menargetkan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau UNIFIL, yang menyebabkan dua prajurit TNI terluka. Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyebut serangan tersebut sebagai pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
"Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan IDF yang melukai dua personel pasukan perdamaian PBB asal Indonesia," ujar Retno Marsudi melalui pernyataan yang disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Rolliansyah Soemirat, pada Kamis malam.
Retno menegaskan bahwa serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian adalah pelanggaran serius, dan bahwa Resolusi DK PBB 1701 menjadi dasar mandat UNIFIL dalam menjaga stabilitas di Lebanon. Kedua prajurit TNI yang tergabung dalam kontingen Garuda terluka saat menjalankan tugas pemantauan di menara pengawas di markas Indonesia di Naqoura, Lebanon Selatan.
Menurut keterangan, serangan terjadi di dalam area "Garis Biru," yang merupakan garis demarkasi antara Lebanon dan Israel. Kedua personel tersebut telah menerima perawatan di fasilitas medis terdekat dan saat ini dalam kondisi stabil. Serangan berasal dari tembakan peluru tank Merkava milik pasukan Israel.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga menyatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi langsung dengan Komandan Kontingen Garuda FHQSU terkait insiden tersebut. Dia menekankan bahwa pasukan serta properti UNIFIL harus dihormati oleh semua pihak, termasuk pasukan Israel.
Retno juga menyoroti pernyataan UNIFIL yang meminta Israel mematuhi kewajibannya dalam menjamin keamanan personel dan fasilitas PBB. Indonesia mendesak semua pihak untuk menghormati wilayah PBB yang tidak dapat dilanggar dalam situasi apapun.
Selain itu, Indonesia menyerukan adanya penyelidikan menyeluruh terhadap serangan ini dan meminta pertanggungjawaban bagi pelaku yang melanggar hukum internasional. (Ant)
Berita Terkait
-
Menlu Retno Pastikan Indonesia Tak Gentar Hadapi Teror Israel, Tetap Dukung Misi Perdamaian
-
Dua Personel TNI yang Terluka di Markas PBB, Akibat Tembakan Tank Israel
-
Israel Serang Markas Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Selatan, 2 Personel Terluka
-
Bom Israel Hancurkan Gereja di Lebanon Selatan, Tewaskan Warga Sipil
-
Misteri Serangan Drone: Situs Vital Israel Kembali Dibombardir
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?
-
Geger Mark-Up Whoosh, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK: Saya Akan Datang
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta
-
Kemenag Minta Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa Riset LPDP, Pembiayaan Hingga Rp 2 Miliar