Suara.com - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengaku pesimistis Indonesia bisa mencapai generasi emas 2045. Anggapan itu disebabkan karena kualitas siswa Indonesia saat ini menurun secara internasional. Padahal para siswa itu yang nantinya akan menjadi kelompok produktif pada tahun 2045.
Sekjen FSGI, Heru Purnomo mengatakan, penurunan kualitas peserta didik itu terjadi dalam kurun waktu lima tahun terakhir pada saat Menteri Pendidikan menggunakan pendekatan kurikulum Merdeka Belajar.
"Artinya ini kan pembelajaran yang dilakukan oleh para guru yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan ternyata tidak seperti yang diharapkan," kata Heru kepada Suara.com saat dihubungi, beberapa waktu lalu.
Heru menyinggung skor siswa Indonesia dalam penilaian Programme for International Student Assessment (PISA). Data skor PISA Indonesia tercatat masih di bawah rata-rata negara lain yang tergabung dalam Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Di mana rata-rata skor matematika siswa Indonesia bernilai 366 poin, sementara rata-rata OECD adalah 472 poin. Dalam membaca, skor rata-rata siswa Indonesia adalah 359 poin, sedangkan rata-rata OECD adalah 476 poin. Skor membaca itu menjadi yang terburuk sejak tahun 2000 ketika Indonesia pertama kali mengikuti tes PISA.
"Maka ketika diharapkan 2045, bonus demografi membawa Indonesia menjadi 4 kekuatan besar negara maju di dunia, kelihatannya saya selaku guru kepala sekolah pesimis melihat itu. Pesimis sekali," tuturnya.
Dia membandingkan kualitas siswa di negara-negara maju, seperti China, Singapura, Finlandia, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Korea Selatan, hingga Belanda. Negara-negara itu yang memiliki skor PISA dalam peringkat 10 besar di dunia. Saat dilakukan tes secara acak, skor siswa di negara-negara tersebut rata-rata di atas 500.
Heru menyebut, kemampuan literasi dan numerasi peserta didik yang ada di negara-negara maju itu sudah sangat tinggi.
"Ketika mereka pada saat sekolah saja kemampuannya sudah tinggi dengan diukur seperti itu, maka mereka itu nanti melanjutkan sekolah atas, melanjutkan di perguruan tinggi, mereka itu sudah mempunyai SDM yang unggul karena skornya mereka sudah tinggi-tinggi," tuturnya.
Sehingga, menurutnya, bila Indonesia memang ingin mencapai generasi yang unggul pada 2045, maka juga perlu memupuk anak-anak yang saat ini masih menempuh pendidikan di sekolah.
Berita Terkait
-
Gelar Doktor Bikin Alumni S3 UI Nyesek, Profesor Ini Coret-coret Disertasi Bahlil: Metode dan Teori Gak Nyambung!
-
Tak Lagi Ada Partai Oposisi jika PDIP Resmi Gabung ke Prabowo, Indonesia Bisa jadi Negara Otoriter?
-
Imbas Kurikulum Merdeka Nadiem Makarim, FSGI Sebut Kualitas Berpikir Murid Jeblok: Jadi Plagiat, Nyontek Karya Orang
-
Koma Diduga Dianiaya Siswa Lain, Pengacara Korban Curiga Klaim MA As-Syafi'iyah Tebet soal CCTV Rusak
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
SPI: Tanpa Reforma Agraria, Program Prabowo Bisa Jadi 'Beban Negara'
-
Game Changer! DPR 'Ketok Palu' Bentuk Pansus Khusus Selesaikan Konflik Agraria
-
Usut Korupsi Chromebook, Kejagung Periksa Menpan RB Azwar Anas
-
DPR Bahas Revisi UU BUMN, Dasco Ungkap Wacana Kementerian BUMN Jadi Badan
-
Tak Terima Hendak Ditinggal, Suami di Kebon Jeruk Jerat Leher Istri Pakai Tali Tas Hingga Tewas
-
Perhatikan Pemilihan Bahan Sampai Makanan Siap Disantap, Ini Tips Cegah Kasus di Program MBG
-
Perkuat Akses Keuangan Daerah yang Inklusif, Kemendagri dan OJK Bersinergi
-
Sidang Patok Tambang Memanas: Tanggal BAP 'Ajaib', Saksi Kebingungan Dikejar OC Kaligis!
-
Buntut Anggaran Tangsel Dikuliti Leony, Harga Jam Tangan Wali Kota Benyamin Davnie jadi Sorotan
-
'Geruduk' Istana di Hari Tani, Petani Sodorkan 6 Tuntutan Keras untuk Prabowo: Cabut UU Cipta Kerja!