Suara.com - Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa tindakan Israel di Jalur Gaza Utara harus mencerminkan komitmen untuk tidak menerapkan kebijakan kelaparan. Dalam pernyataannya di Dewan Keamanan PBB, Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menegaskan bahwa kebijakan semacam itu akan dianggap mengerikan dan tidak dapat diterima serta memiliki implikasi di bawah hukum internasional dan hukum AS.
Thomas-Greenfield menjelaskan bahwa pemerintah Israel telah menyatakan bahwa pemotongan pasokan makanan dan kebutuhan penting lainnya tidak akan terjadi.
"Kami akan terus memantau apakah tindakan Israel di lapangan sesuai dengan pernyataan ini," ujarnya.
Pemerintah AS juga telah menekankan kepada Israel bahwa mereka harus mengambil langkah-langkah dalam sebulan ke depan untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di wilayah Palestina, atau mereka mungkin menghadapi pembatasan terhadap bantuan militer AS.
Sementara itu, Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menjelaskan kepada wartawan sebelum pertemuan Dewan Keamanan bahwa Israel tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan mitra internasional demi memastikan bantuan sampai kepada mereka yang membutuhkan di Jalur Gaza.
"Masalah di Gaza bukanlah kekurangan bantuan. Masalahnya adalah Hamas, yang mencuri bantuan - menyimpan dan menjualnya untuk mendanai mesin teror mereka, sementara warga sipil menderita," ungkap Danon.
Hamas, di sisi lain, telah berulang kali membantah tuduhan Israel mengenai pencurian bantuan dan menyatakan bahwa Israel adalah pihak yang bertanggung jawab atas kekurangan pasokan di wilayah tersebut.
Perkembangan ini menunjukkan ketegangan yang berkelanjutan dalam konflik Israel-Palestina, dengan perhatian internasional yang semakin meningkat terhadap situasi kemanusiaan di Gaza.
Baca Juga: Situs Bersejarah Nabi Yakub di Lebanon Dihancurkan Israel
Berita Terkait
-
Situs Bersejarah Nabi Yakub di Lebanon Dihancurkan Israel
-
Joe Biden Teriaki PM Israel, Sebut Benjamin Netanyahu Orang Jahat Bermulut Besar
-
Provinsi Latakia Diduga Diserang Israel, Ledakan di Langit Suriah Menggema
-
Kantor Wali Kota Hancur, Lebanon Kecam kebrutalan Israel, PBB Investigasi!
-
Tegang! Serangan Israel ke UNIFIL Picu Kemarahan Eropa, PM Italia Bersiap ke Beirut
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta