Suara.com - Dalam momen memperingati Hari Santri 2024 yang jatuh pada Selasa (22/10/2024) mendatang, sebanyak 50.600 pohon telah ditanam di berbagai pesantren di Jabodetabek. Salah satunya, penanaman 50 pohon di Pondok pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (18/10/2024).
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama, Basnang Said menyebut jika penanaman pohon menjelang hari Santri tersebut sebagai bentuk gerakan Pesantren Hijau.
"Sedangkan di Indonesia ini apapun saja ditanam bisa tumbuh sehingga relatif tidak sulit ide ini diwujudkan," ucap Basnang lewat keterangan resmi, Jumat.
Menurutnya, penanaman pohon yang dihibahkan dari Dinas Kehutanan dan Pertamanan DKI Jakarta untuk mendorong agar para santri peduli terhadap kelestarian lingkungan di pesantren. Selain itu, lanjut Basnang, pesantren adalah sebuah ekosistem yang memiliki potensi besar untuk berpartisipasi dalam isu lingkungan hidup.
"Di Indonesia ini ada 41 ribu pesantren, sehingga bila dijadikan gerakan masif, maka akan signifikan membantu mengurangi karbon," ujarnya.
Pengasuh Ponpes Al-Hamid, KH Lukman Hakim Hamid mengatakan, pihaknya setuju dengan gagasan konservasi ini.
“Saya sangat bersyukur gerakan pesantren hijau dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Hamidiyah. Semoga kami dapat menjalankan dan mengembangkan program ini di pesantren kami,” ujarnya.
Sebelumnya pesantren ini telah melakukan penanaman ratusan pohon secara mandiri dan juga dalam framework Pesantren Hijau. Ia berharap pihaknya dapat bersama-sama untuk menjadi bagian dari gerakan ini, sehingga memberikan pengaruh yang signifikan bagi bumi Indonesia ini.
"Ke depan semoga jumlah pohon akan semakin banyak dan dapat mereduksi sampah semakin banyak," imbuhnya.
Baca Juga: Istri Kaesang Erina Gudono Tuai Kontroversi usai Flexing Omakase di RS, Emang Boleh? Begini Kata IDI
Berita Terkait
-
Kemenag Siap Gelontorkan Dana Abadi Pesantren Rp139 Triliun, Ini Alasannya!
-
Sindir Jokowi Jelang Lengser? Wapres Ma'ruf Amin: Saya Tak Perlu Dipoles-poles, Apa Adanya Lebih Enak
-
Diminta Prabowo Bantu Urusan Agama, Nasaruddin Umar Belum Tahu Bila Ada Pemecahan Kemenag
-
Gelar Doktor Bikin Alumni S3 UI Nyesek, Profesor Ini Coret-coret Disertasi Bahlil: Metode dan Teori Gak Nyambung!
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Seleksi Super Ketat Kementerian Haji, Kenapa 200 Nama Calon Pejabat Harus Ditelusuri KPK?
-
Dengan Suara Bergetar, Ayah Nadiem Makarim: Saya Yakin Betul Dia Jujur
-
Keseruan Oma Ilah dan Opa Sutarto Ikut Sekolah Lansia
-
Cak Imin di Ponpes Al Khoziny: Hentikan Semua Proyek Pesantren Tanpa Ahli
-
Karma Instan! 2 WN China Auto Diusir dari Indonesia Gegara Nyolong Duit di Pesawat
-
Jerit Hati Ibunda dan Ayah Nadiem Makarim di Pengadilan: Dia Jujur, Kami Tak Menyangka Ini Terjadi