Suara.com - Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, mempertanyakan kembali kelayakan Donald Trump untuk kembali menjabat sebagai Presiden, di tengah spekulasi bahwa mantan presiden tersebut “kelelahan” setelah membatalkan sejumlah wawancara dengan media.
Trump, yang merupakan kandidat tertua dalam sejarah pilpres AS dari partai besar pada usia 78 tahun, telah membatalkan pertemuan dengan beberapa media besar seperti NBC, CNBC, dan CBS. Selain itu, ia juga menolak debat kedua melawan Harris setelah kalah telak dalam debat pertama.
Sumber dari situs Politico melaporkan bahwa seorang pembantu Trump memberi tahu produser di salah satu media bahwa mantan presiden itu sedang kelelahan dan menolak tampil dalam sejumlah acara. Namun, kampanye Trump membantah laporan tersebut, menyebutnya sebagai kabar yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Harris, yang akan berusia 60 tahun minggu ini, menanggapi dengan keras, meragukan kesehatan dan ketahanan Trump.
"Jika Anda sudah kelelahan saat berkampanye, itu memunculkan pertanyaan serius tentang apakah Anda layak untuk pekerjaan paling sulit di dunia," kata Harris kepada para pendukungnya di Michigan, negara bagian yang menjadi medan pertempuran penting dalam pemilu ini.
Meski begitu, Trump bereaksi dengan marah, membantah bahwa ia telah membatalkan apapun dan menyebut Harris sebagai pecundang yang bahkan tidak memiliki energi seekor kelinci.
Pernyataan dalam Kampanye Trump mengadakan town hall di Auburn Hills, Michigan, di mana ia kembali menekankan janji kampanyenya untuk memberlakukan tarif impor yang lebih ketat. Sementara itu, Harris, berbicara di Oakland County, mengingatkan para pemilih bahwa Trump sedang mengulangi janji-janji kosong yang pernah dibuatnya.
Meski survei nasional menunjukkan Harris unggul tipis, jajak pendapat di Michigan menunjukkan bahwa mereka bersaing ketat. Dalam beberapa hari terakhir kampanye, keduanya menghabiskan banyak waktu di negara bagian yang dianggap krusial untuk memenangkan pilpres.
Trump juga mengejutkan banyak pengamat dengan memilih melakukan kampanye di wilayah-wilayah yang dianggap tidak memiliki peluang besar untuk dimenangkannya, tetapi tetap menarik kerumunan besar. Salah satunya adalah kunjungannya ke New York, yang dianggap sebagai basis suara liberal.
Baca Juga: Terungkap! Tiongkok Lebih Pilih Kamala Harris Ketimbang Trump di Pilpres AS, Ini Alasannya
Pemungutan Suara Dini Dengan pemilihan kurang dari tiga minggu lagi, Harris mendorong para pendukungnya untuk memberikan suara lebih awal. Hingga Jumat malam, lebih dari 12 juta suara telah diberikan, dengan sepertiga di antaranya berasal dari tujuh negara bagian kunci.
Di beberapa negara bagian, seperti Georgia dan North Carolina, pemungutan suara awal bahkan memecahkan rekor, dengan partisipasi Demokrat yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemilih Republik.
Berita Terkait
-
Terungkap! Tiongkok Lebih Pilih Kamala Harris Ketimbang Trump di Pilpres AS, Ini Alasannya
-
Donald Trump Kekeuh Tuding Imigran Haiti di Ohio Makan Hewan Peliharaan Warga Setempat
-
Mantan Presdien AS Jimmy Carrter Ultah ke-100, Lantang Dukung Kamala Harris dari Kursi Roda
-
Kamala Harris Mengejek Donald Trump saat Berjoget Ketika Kampanye: Semoga Dia Baik-baik Saja!
-
Elon Musk Kucurkan Dana Rp1 Triliun untuk Dukung Donald Trump
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta
-
Bukan Drama Hukum, Nadiem Makarim Dibantarkan dari Sel Tahanan karena Sakit Ambeien
-
Jejak Riza Chalid Terus Diburu, Kejagung Periksa Saksi Kunci Korupsi Pertamina
-
Kejagung 'Skakmat' Protes Hotman Paris: Penyidik Punya Alasan Tertentu
-
Erick Thohir Bongkar Anggaran Kemenpora 'Seret': Cuma Bisa Kirim 120 Atlet ke SEA Games?
-
Kurir Gagalkan Penipuan Modus Paket Kosong, Pelaku Panik Langsung Kabur
-
Curhat Ahli Gizi Program MBG: Buat Siklus Menu Sehat Ujung-ujungnya Gak Terpakai