Suara.com - Wakil Presiden AS Kamala Harris menekankan pentingnya de-eskalasi ketegangan di Timur Tengah, khususnya setelah serangan baru-baru ini oleh Israel.
Saat ditanya mengenai respons Iran terhadap situasi yang berkembang, Harris mengingatkan bahwa pesan yang ingin disampaikan kepada Iran adalah “jangan membalas.”
Harris menyebut bahwa jika Iran mengambil langkah balasan, itu akan menjadi kesalahan.
“Kami siap membela Israel seperti yang telah kami lakukan sebelumnya. Kami akan melakukannya lagi.” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa langkah penting saat ini adalah memastikan penurunan ketegangan di kawasan, dan bahwa pemerintahannya sedang bekerja melalui saluran diplomatik untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam konteks yang lebih luas, Harris juga menyoroti bahwa terdapat konsensus di antara para pemimpin regional mengenai peningkatan ketegangan yang mungkin terjadi sebagai akibat dari reaksi Israel.
"Iran harus berhenti mengancam kawasan," ungkapnya, mengikuti retorika anti-Iran yang sering terdengar dari Washington.
Pernyataan Harris datang setelah serangkaian serangan udara yang dilancarkan oleh Israel terhadap fasilitas militer di Iran, yang sebagian besar berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Iran di provinsi Teheran, Khuzestan, dan Ilam. Kejadian ini menambah ketegangan yang sudah ada di kawasan.
Sementara itu, Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Harris memanggil tim keamanan nasional mereka untuk mendapatkan pembaruan tentang situasi terbaru di kawasan setelah serangan tersebut.
Baca Juga: Mengapa Trump Disebut Fasis? Ini Kata Mantan Jenderal AS
Diketahui, dukungan AS terhadap Israel telah berlangsung lama, dengan penyediaan dana dan persenjataan sejak berdirinya negara tersebut di Palestina yang diduduki pada tahun 1948.
Berita Terkait
-
Mengapa Trump Disebut Fasis? Ini Kata Mantan Jenderal AS
-
Genosida Modern? Hamas Kecam Serangan Brutal Israel di Beit Lahia
-
Dua Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran di Perbatasan Lebanon
-
Iran Kecam Serangan Israel di Teheran, Sebut Langgar Hukum Internasional dan Piagam PBB
-
Respon Serangan Israel, Ini Kata Iran
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm
-
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Resmi Go Live Nasional Penjaminan Dugaan KK/PAK di Aplikasi
-
Praktik Lancung 8 ASN Kemnaker: Agen Izin TKA Diperas Rp135 Miliar Vespa dan Innova Jadi Syarat
-
Kok Bisa Hiu Tutul Sering 'Nyasar' ke Pantai Indonesia? Ternyata Ini Alasannya!
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa