Suara.com - Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Golkar, Atalia Praratya memberikan catatan kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar soal petugas Haji. Menurutnya, petugas haji harus diisi oleh orang yang berkompeten.
Hal itu disampaikannya dalam Rapat Kerja Kementerian Agama bersama dengan Komisi VIII DPR RI membahas soal evaluasi pelaksanaan ibadah haji di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2024).
"Tadi pak menteri menyampaikan, bagaimana supaya agar ada efisiensi terkait dengan dana, maka petugas haji saja dikurangi," kata Atalia.
Istri dari Ridwan Kamil tersebut mencontohkan petugas haji yang bertugas di Jawa Barat. Menurutnya, adanya hal itu sangat membantu para calon jemaah haji.
Namun yang menjadi catatan adalah orang yang akan menjadi petugas haji harus memiliki kompetensi.
"Nah yang menjadi catatan adalah, dan ini harapannya, bahwa SDM-nya itu wajib berpengalaman. Jadi selama ini banyak kendala di lapangan itu karena mereka-mereka yang menjadi petugas haji adalah orang yang belum pernah berhaji, atau minimal berumroh. Sehingga mereka akan sibuk dengan dirinya sendiri," ujarnya
Belum lagi, kata dia, para calon jemaah haji juga susah membedakan para petugas haji.
"Dan susah sekali membedakan mana petugas, mana yang bukan petugas karena mereka menggunakan (yang) sama, mungkin kain ihram yang sama, dan lain sebagainya sehingga ada kesulitan gitu," ujarnya.
"Sehingga ada kesulitan gitu ketika pada masa-masa tersebut sangat krusial apalagi para lansia dan lain-lain untuk mendapatkan perlindungan, pertolongan, dan juga dari sisi keamanan supaya mereka terjaga," sambungnya.
Baca Juga: Pasha Ungu Cecar Menteri Agama dengan 'Indeks Perasaan Jemaah Haji' Terkait Pelayanan Jemaah
Selain itu, Atalia menyinggung permasalahan komunikasi di lapangan yang menjadi kendala para calon jemaah.
"Kita bersyukur karena kita punya aplikasi, tetapi nampaknya aplikasi sering error. Kemudian menghubungi petugas juga sulit sehingga pada saat mereka mungkin ada kejadian tersesat dan lain sebagainya itu bisa sampai lama ditemukannya karena aplikasi atau kadang-kadang juga mereka punya GPS pun tidak jalan," katanya.
Lantaran itu, ia menyimpulkan bahwa perlu memperkuat komunikasi lagi.
"Jadi mungkin komunikasi antara pemerintah Republik Indonesia dengan Arab Saudi, penyelenggara haji dengan stakeholder juga mungkin harus dikuatkan kembali. Agar supaya kita semua bisa melakukan kegiatan-kegiatan di lapangan ya dan jemaah juga bisa melaksanakan ibadah lebih nyaman," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Kado Kemanusiaan dari Bundaran HI: Warga Jakarta Donasi Rp3,1 Miliar untuk Korban Bencana di Sumatra
-
Wali Kota Hasto Pasang Target Jam 2 Dini Hari Sampah Malam Tahun Baru di Kota Jogja Sudah Bersih
-
Bundaran HI Jadi Lautan Manusia, Pesta Kembang Api Tetap Hiasi Langit Penghujung Tahun Ibu Kota
-
Polisi Berkuda Polri Jaga Monas di Malam Tahun Baru, Warga Antusias hingga Antre Foto
-
Ogah Terjebak Macet, Wali Kota Jogja Pilih Naik Motor Pantau Keramaian Malam Tahun Baru
-
Malam Tahun Baru di Bundaran HI Dijaga Ketat, 10 K-9 Diterjunkan Amankan Keramaian
-
Kapolri: Warga Patuh Tanpa Kembang Api, Doa Bersama Dominasi Malam Tahun Baru
-
8 Anak Terpisah dengan Keluarga di Malioboro, Wali Kota Jogja: Bisa Ditemukan Kurang dari 15 Menit
-
Menko Polkam Pastikan Malam Tahun Baru Aman: Tak Ada Kejadian Menonjol dari Papua hingga Lampung
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra