Suara.com - Konflik Israel-Hizbullah yang memanas sejak akhir bulan lalu kembali memakan korban jiwa di Lebanon. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa serangkaian serangan udara Israel di kawasan Lembah Bekaa pada Senin lalu, terutama di wilayah Baalbek, menewaskan setidaknya 60 orang.
Di antara korban tersebut, terdapat dua anak-anak yang menjadi korban keganasan serangan ini.
Serangan udara yang dianggap paling brutal sejak konflik dimulai pada 23 September ini menargetkan setidaknya 12 area di Lembah Bekaa, di mana kelompok militan Hizbullah memiliki pengaruh kuat.
Kementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa 58 orang lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Saat ini, jumlah korban tewas masih bersifat sementara karena operasi penyelamatan masih berlangsung di lapangan.
Sebanyak 16 korban tewas diidentifikasi berasal dari Al-Alaq, wilayah di barat kota Baalbek, yang dikenal sebagai daerah terpencil dan miskin di Lebanon serta berbatasan langsung dengan Suriah.
Gubernur Baalbek, Bachir Khodr, menyatakan bahwa serangan hari Senin adalah yang "paling ganas" yang pernah dialami wilayahnya sejak konflik ini dimulai.
Kekejaman serangan ini turut mengejutkan warga setempat karena tidak ada peringatan evakuasi yang diberikan sebelumnya. Hal ini semakin menambah ketakutan dan trauma di kalangan warga yang kini dihadapkan pada ancaman konstan dan ketidakpastian.
Menurut laporan resmi dari Badan Berita Nasional Lebanon, Israel tidak hanya menargetkan Baalbek, tetapi juga menghantam berbagai daerah di Lebanon Selatan, termasuk kota pesisir Tyre.
Baca Juga: Larang UNRWA Beroperasi di Negaranya, PBB: Hentikan Pasokan Senjata dan Amunisi Untuk Israel
Kondisi ini memicu gelombang pengungsian besar-besaran. Setidaknya 1,3 juta orang di Lebanon kini terpaksa meninggalkan rumah mereka. Lebih dari 800.000 di antaranya terlantar di dalam negeri, sementara lebih dari setengah juta orang, mayoritas merupakan warga Suriah, melarikan diri ke Suriah, menurut data pemerintah Lebanon.
Dalam beberapa minggu terakhir, konflik ini telah menewaskan lebih dari 1.700 warga Lebanon, meskipun angka sebenarnya kemungkinan lebih tinggi akibat data yang belum sepenuhnya terhimpun.
Berita Terkait
-
Larang UNRWA Beroperasi di Negaranya, PBB: Hentikan Pasokan Senjata dan Amunisi Untuk Israel
-
Israel Tangkap 100 Orang di Rumah Sakit Gaza Utara
-
Hizbullah Serang Pasukan Israel di Perbatasan Lebanon
-
Israel Gelontorkan Rp8,3 Triliun untuk Sistem Pertahanan Laser Iron Beam
-
Netanyahu Tuding Iran Ingin Bangun Gudang Bom Nuklir untuk Hancurkan Israel
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?