Konflik Internal Keluarga Jadi Pemicu Masalah
Usut punya usut, pemilik SDIT ICMA adalah saudara kandung dari istri Fahat yakni Defi Fitriyani. Sebelumnya, keduanya sama-sama bekerja di sekolah tersebut. Fahat menjabat sebagai kepala divisi, dan istrinya Defi menjabat sebagai bendahara umum.
Fahat mengungkapkan, permintaan tagihan biaya sekolah sebesar Rp42 juta terjadi karena diduga adanya sentimentil pemilik sekolah yang merupakan saudara kandung dari istrinya tersebut kepada dirinya.
Fahat tak menyangka, saudara istrinya yang dikenal baik terhadap dirinya seketika berubah menjadi orang yang sangat membenci dirinya. Ia menduga kuat hal itu terjadi lantaran adanya bisikan fitnah yang dilakukan seseorang kepada dirinya.
Pasalnya, sebelum dipecat pada bulan Januari 2024 lalu, dirinya sempat mendapatkan serangkaian fitnah dari seseorang yang dilaporkan ke pemilik sekolah saat masih bekerja sebagai kepala divisi di sekolah tersebut.
"Dulu dekat sama saya, itu pembangunan sekolahnya aja dari mulai pembebasan sampai berdiri saya punya andil. Malah sama Pak Haji diapresiasi, dikasih bonus juga setelah sekolah berdiri. Mereka bangun rumah aja saya dan istri disuruh nempatin, udah bilang ga mau juga dipaksa aja, akhirnya yaudah kita tempatin, kalau mereka kan tinggal di Jakarta," terangnya.
"Awalnya saya difitnah melakukan 4 hal yang dituduhkan. Tapi itu tak terbukti setelah kita mediasi internal keluarga. Tapi waktu itu kadung emosi, saya gebrak pintu, tapi namanya saya menghormati mereka sebagai orang tua, yaudah saya datang ke Pak Haji minta maaf, dan waktu itu saya kira clear tuh," imbuhnya.
Namun, pemilik sekolah mulai semakin menunjukkan ketidak sukaan terhadap dirinya, hingga rentetan fitnah terus dilayangkan kepada dirinya.
Sampai akhirnya, dirinya diberhentikan dari sekolah dengan alasan yang mengada-ada, termasuk pengusiran dirinya dari rumah yang ditempati olehnya bersama istri dan ketiga anaknya.
Baca Juga: Detik-detik Menegangkan Penangkapan Lansia Penyandera Bocah di Pejaten
"Saya dituduh motong gaji pegawai, darimana jalurnya saya motong, kan pembayarannya langsung ke rekening masing-masing. Saya dituduh korupsi Rp1 miliar uang operasional antar jemput siswa. Datanya kan ada di bendahara harian, sampai saya tantangin, saya bersumpah kalau saya makan Rp1.000 aja duit itu seumur hidup ga bakal dapat rezeki, justru mereka yang dapat puluhan juta dari ide yang saya berikan soal kendaraan operasional per anak dipungut Rp50.000 tiap bulannya," tegasnya.
"Dan itu akhirnya tanggal 12 Januari (2024) saya diPHK, alasannya karena melanggar SOP, seminggu tidak pakai seragam, padahal dari awal berdiri dan bekerja di situ juga saya ga pernah pakai seragam, seragamnya aja ga ada, saya kerja di situ udah 6 tahunan," sambungnya.
"Lalu saya diusir dari rumah yang dari awal saya diminta untuk nempatin. Dan ada bahasa ke istri, kalau mau pilih yayasan harus cerai sama saya, tapi kalau milih saya akan dipecat juga. Dan saya menyerahkan itu ke istri, tapi istri milih ikut saya sampai akhirnya ikut diusir dari rumah dan dipecat dari sekolah," lanjut Fahat.
Alasan Sekolahkan Anak di Sekolah Swasta
Pasca viral di jagad media sosial, publik turut mempertanyakan sikap orang tua yang terkesan memaksa memasukkan ketiga anaknya di sekolah swasta hingga berujung pemulangan paksa lantaran menunggak biaya sekolah sebesar Rp42 juta.
Sang ibu, Defi Fitriyani (40) mengatakan, saat itu dirinya cenderung memasukkan ketiga anaknya ke SDIT ICMA karena pemilik sekolah merupakan kakak kandungnya sendiri, terlebih saat itu ia dan sang suami turut dipekerjakan sebagai pengurus sekolah hingga ada kompensasi yang diberikan untuk tidak membayar uang sekolah.
Berita Terkait
-
Detik-detik Menegangkan Penangkapan Lansia Penyandera Bocah di Pejaten
-
Mengenal Liquid Life: Nasib Orang Bisa Ditentukan dari Video Viral
-
"SDM Tinggi vs SDM Rendah": Perang Panas TikTok vs X Soal Sound Horeg dan Najwa Shihab
-
Ekspresi Gibran Jadi Sorotan saat Stella Christie Jelaskan soal Bounding Secara Science
-
Siswa Terpaksa 'Dipulangkan' Karena Nunggak Bayar SPP Rp42 Juta, Ini Bedanya SDIT Dengan SD Swasta dan Negeri
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti