Suara.com - Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong resmi ditetapkan menjadi tersangka oleh tim penyidik pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Kejaksaan Agung.
Tom Lembong menjadi tersangka dugaan tindak pidana korupsi dalam perkara impor gula saat dirinya masih menjabat sebagai Menteri Perdagangan periode 2015-2016.
Meski telah dijerat sebagai tersangka, Tom Lembong tetap menebarkan senyum saat dicecar pertanyaan para jurnalis.
Setelah ditetapkan tersangka, Tom Lembong digiring ke mobil tahanan menuju Rutan Salemba cabang Kejari Jakarta Selatan.
Meski dengan tangan terborgol, dan mengenakan rompi berwarna pink khas tersangka di Kejaksaan Agung, Tom Lembong sama sekali tidak menundukan kepala.
Akibat senyuman Tom Lembong, banyak warganet malah menjadi salah fokus alias salfok.
“Senyumnya bikin diabetes,” kata akun queenly**da dalam kometarnya di akun Instagram Suara.com, Selasa (29/10/2024).
Sementara itu, komentar pro-kontra para warganet juga membanjiri kolom komentar akun instagram resmi milik Tom Lembong.
“Pantes bapaknya manis, kebanyakan gula rupanya,” tulis akun Instagram @wind***ahope.
Baca Juga: Senyum Pasrah Thomas Lembong Menuju Mobil Tahanan: Kita Serahkan Kepada Tuhan
“Awas pak diabetes,” timpal akun Instagram @dhi***jc
Kejagung sebelumya menetapkan Tom Lembong menjadi tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi importasi gula di Kementerian Perdagangan (Kemendag) periode tahun 2015-2023.
Direktur Penyidikan Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung RI, Abdul Qohar, mengatakan pihaknya telah memiliki alat yang cukup untuk menetapkan Thomas Lembong menjadi tersangka.
Selain Thomas Lembong, penyidik juga menetapkan CS selaku Direktur Pengembangan bisnis pada PT PPI periode 2015-2016.
"Pada hari Selasa 29 Oktober 2024 penyidik Jampidsus Kejagung menetapkan status saksi terhadap dua orang menjadi tersangka karena telah memenuhi alat bukti,” ujar Abdul Qohar di Kejagung, Selasa (29/10/2024).
“Kedua tersangka tersebut adalah TTL selaku Menteri Perdagangan 2015-2016. Dan CS selaku Direktur Pengembangan bisnis pada PT PPI 2015-2016,” katanya menambahkan.
Berita Terkait
-
Tom Lembong Jadi Tersangka Kasus Impor Gula, Netizen: Kasus 2015 Baru Diungkap Sekarang?
-
Sebelum Dijebloskan ke Penjara, Tom Lembong Pernah Ungkap Penyesalan Pernah Gabung Pemerintah
-
Kejagung Tegaskan Tak Ada Politisasi dalam Penetapan Tom Lembong Jadi Tersangka
-
Senyum Pasrah Thomas Lembong Menuju Mobil Tahanan: Kita Serahkan Kepada Tuhan
-
Potret Tom Lembong Jadi Tersangka Kasus Korupsi Gula
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta