Suara.com - Koordinator khusus PBB untuk perdamaian Timur Tengah memperingatkan pada hari Selasa bahwa kawasan itu berada pada "titik paling berbahaya" dalam beberapa dekade, karena perang antara Israel dan kelompok-kelompok yang didukung Iran berisiko berubah menjadi konflik yang lebih luas.
"Kita sekarang telah memasuki tahun kedua konflik yang mengerikan ini, dan kawasan itu berada di ambang eskalasi serius lainnya," kata Tor Wennesland kepada Dewan Keamanan.
Pernyataannya muncul beberapa hari setelah Israel melakukan serangan udara di lokasi militer di Iran sebagai tanggapan atas serangan rudal Teheran pada tanggal 1 Oktober, yang merupakan pembalasan atas terbunuhnya para pemimpin militan yang didukung Iran dan seorang komandan Garda Revolusi.
"Setiap upaya oleh kita semua harus dilakukan untuk meredakan situasi dan membangun lintasan yang berbeda menuju perdamaian dan stabilitas yang lebih besar di kawasan itu," katanya.
Lebih dari setahun setelah serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober terhadap Israel memicu perang yang menghancurkan di Gaza, yang kini telah meluas ke Lebanon, kekerasan yang mematikan "tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda," kata Wennesland.
"Kita menyaksikan bukan hanya mimpi buruk kemanusiaan yang mengerikan, tetapi juga kehancuran prospek penyelesaian konflik yang berkelanjutan yang semakin cepat."
Ia mengatakan bahwa ia telah mengunjungi Gaza minggu lalu, di mana ia melihat "besarnya kehancuran yang ditimbulkan perang ini terhadap penduduk."
"Saya melihat kehancuran besar-besaran bangunan tempat tinggal, jalan, rumah sakit, dan sekolah. Saya melihat ribuan orang tinggal di tenda-tenda darurat, tanpa tempat lain untuk dituju saat musim dingin mendekat."
Serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 43.020 warga Palestina di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut angka dari kementerian kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas, yang dianggap dapat diandalkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang memicu peringatan akan bencana kemanusiaan.
Baca Juga: Israel Ancam Balas Serangan Iran Lebih Dahsyat: Kami Tahu Cara Menyerang Mereka dengan Sangat Keras!
Selama serangan 7 Oktober, militan Palestina menyandera 251 orang, termasuk tentara dan warga sipil, yang 97 di antaranya masih berada di Gaza. Militer Israel mengatakan 34 dari mereka tewas.
Serangan itu mengakibatkan tewasnya 1.206 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Dan di Lebanon, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi, sedikitnya 1.700 orang telah tewas sejak 23 September, ketika pertempuran meningkat saat Israel melancarkan serangan udara dan darat terhadap Hizbullah, yang telah melancarkan serangan roket untuk mendukung Hamas.
Berita Terkait
-
Dramatis! Delegasi Eropa Diserang Gas Air Mata Saat Petik Zaitun di Tepi Barat
-
Ribuan Warga Palestina di Gaza Hadapi Eksekusi Massal, PBB Ungkap Alasannya
-
AS Desak Israel Jelaskan Serangan Gaza yang Tewaskan Puluhan Anak
-
Israel Ancam Balas Serangan Iran Lebih Dahsyat: Kami Tahu Cara Menyerang Mereka dengan Sangat Keras!
-
Israel Ancam "Serangan Sangat Keras" jika Iran Balas Dendam Lagi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian
-
Korlantas Polri Gelar Operasi Zebra 2025 dari 17 November, Ini Tujuan Utamanya
-
Fantastis, Dugaan Korupsi Tunjangan Perumahan DPRD Indramayu Rugikan Negara Rp 16,8 Miliar
-
Ikut Borobudur Marathon, Hasto PDIP: Mens Sana in Corpore Sano Harus Jadi Budaya
-
Kahiyang Ayu Angkat Pesona Batik Sumut di Gebyar Kriya Nusantara dan Jogja ITTAF 2025
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Peserta GIXA North Sumatera 2025
-
Detik-detik Pencarian Korban Longsor Cilacap, BNPB Ingat Pesan Prabowo