Suara.com - Mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok rupanya dulu merasa mengurus Jakarta lebih mudah dibandingkan memimpin Kabupaten Belitung Timur saat dia menjadi Bupati. Salah satu faktornya karena di Jakarta ada banyak ahli maupun akademisi yang bisa berkolaborasi dengan pemerintah dalam membuat pembangunan.
Namun, dikatakan oleh Mantan staf khusus (stafsus) Ahok, Michael Sianipar, Jakarta sebenarnya kekurangan eksekutor yang berani melawan mafia.
"Jakarta kota yang kelas atasnya juga banyak. Semua elite, semua menteri, semua anggota DPR RI tinggalnya di Jakarta. Jadi apa? Kepentingannya sangat kental. Setiap lapak di Jakarta, ini kalau kasarnya, itu ada mafianya," kata Michael saat Diskusi Di Kelas Tengah di Jakarta, Jumat (1/11/2024).
Michael menyebut bahwa berbagai persoalan di Jakarta bisa jadi terdapat mafia. Dia mencontohkan, program urus sampah di Bantar Gebang itu juga terdapat mafia yang ambil keuntungan pribadi. Begitu pula soal pengurusan transportasi umum.
"Jadi mau mentransformasi apapun, itu pasti ada kepentingan-kepentingan besar dan backing-an yang besar di belakangnya. Makanya kalau pemerintahan yang tidak kita tata dengan baik, program apapun pasti nggak jalan," kata Michael.
Atas dasar itu pula, Ahok memimpin Jakarta dengan cukup keras dalam mengambil sikap kebijakan, lanjut Michael. Dia mencontohkan, Ahok tak segan memecat ASN bila kinerjanya buruk.
Namun, juga mendorong para aparat pemerintahan, mulai dari lurah dan camat, bisa meningkatkan kinerja kemudian akan diberi tambahan insentif.
"Jadi perlu ada ketegasan seperti itu. Penyusunan APBD transparan. Data anggaran dibuka. Ini juga satu inovasi yang waktu itu kita jalankan. Bahwa semua orang, siapapun itu bisa buka anggaran," pungkasnya.
Baca Juga: Usai Makan Nasi Padang Bareng Prabowo, Ridwan Kamil Lanjut Temui Jokowi di Solo
Berita Terkait
-
Murka! Bestari NasDem Ngaku Sakit Hati Ucapan Suswono: Dia Bukan Bos Partai Lain!
-
RK-Suswono Didukung Ratusan Pengacara, Siap Kawal Kasus Hukum Selama Pilkada hingga Gugatan di MK
-
Festival Menyala, Ini Sederet Artis yang Ramaikan Kampanye Akbar Pramono-Rano di JIV Minggu
-
Sowan ke Solo: RK Dapat Wejangan Jokowi soal Pilkada Jakarta, Begini Isi Nasihatnya!
-
Usai Makan Nasi Padang Bareng Prabowo, Ridwan Kamil Lanjut Temui Jokowi di Solo
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Hujan Hingga Malam Hari
-
Kemenko PMK Kembangkan Sistem Berbasis AI untuk Pantau Layanan Anak Usia Dini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!
-
Diduga Lakukan Penggelapan Mobil Inventaris Kantor, Eks CEO dan Direktur Perusahaan Dipolisikan
-
Amerika Serikat dan Venezuela Memanas: Kapal Induk Dikerahkan ke Laut Karibia, Ini 5 Faktanya
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum