Suara.com - Masyarakat yang bermukim di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, diimbau tidak kembali ke rumah karena aktivitas erupsi masih terjadi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan, masyarakat harus menjauh dari area gunung hingga radius 7 kilometer.
Imbauan itu disampaikan BNPB setelah menerima laporan visual ada sejumlah warga yang kembali ke rumah untuk mencari anggota keluarga yang masih hilang.
"Kita masih terima laporan visual banyak saudara-saudara kita, warga di kawasan terdampak yang kembali mengecek rumah, mencari anggota keluarga. Kami imbau untuk sementara waktu berdasarkan jarak aman yang ditetapkan 7 km, tidak ada aktivitas apa pun kecuali pencarian korban oleh personil SAR terkait," kata Abdul dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (4/11/2024).
Hingga saat ini, BNPB masih mencatat jumlah warga yang dinyatakan hilang. Sementara korban jiwa, Abdul memastikan jumlahnya ada 10 orang, satu di antaranya anak-anak. Akan tetapi yang sudah terindentifikasi baru 9 orang. Satu korban jiwa lainnya masih tertimbun reruntuhan.
"Korban anak-anak ada 1 orang tapi akan kami verifikasi dan validasi. Artinya, lokasi jasad dan visual sudah ada. Tadi dilaporkan 9 sudah dievakuasi, 1 masih dalam kondisi tertimbun. Nanti akan kita rilis kembali jika sudah terinfentifikasi," katanya menambahkan.
Bagi warga setempat yang merasa masih kehilangan anggota keluarga, Abdul berpesan agar melaporkan kepada tim SAR terkait atau perangkat desa yang ada. Dia mengingatkan, masyarakat jangan lakukan pencarian sendiri.
"Bagi saudara-saudara kita, warga terdampak di Flores Timur yang merasa masih ada kehilangan keluarga yang belm ditemukan segera lapor kepada personil SAR setempat atau ke perangkat desa setempat. Laporan akan ditindaklanjuti dan kami mengimbau kepada warga jangan kembali dulu sementara waktu ke lokasi dalam radius 7km," ujarnya.
Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Intensif, Ratusan Guguran Lava dan Awan Panas Ancam Zona Bahaya
Berita Terkait
-
Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tambah Jadi 10 Orang, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 7 Km
-
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki; 9 Meninggal, Satu Keluarga Tewas Tertindih Reruntuhan
-
Teknologi Mitigasi Bencana RI Naik Kelas, Bisa Ekspor ke Luar Negeri
-
Aktivitas Gunung Merapi Intensif, Ratusan Guguran Lava dan Awan Panas Ancam Zona Bahaya
-
Gempa di Rusia Picu Aktivitas Vulkanik, Gunung Shiveluch Erupsi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf