Suara.com - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding menyatakan, pemerintah memasang target kenaikan devisa dari pemberangkatan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri bisa naik menjadi Rp 250 triliun pada tahun 2025 mendatang.
Diketahui, saat ini pendapatan negara dari pekerja migran itu rata-rata per tahun senilai Rp 227 triliun. Saat rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Pemmas) Muhaimin Iskandar, Kadir menyatakan optimis bisa mencapai target tersebut.
"Saya kira dari Rp 227 triliun naik ke Rp 250 triliun itu kita bisa capai. Ini masih asumsi kita," kata Kadir usia rapat di kantor Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Diakui Kadir, masalah kenaikan devisa dari PMI salah satu penyebabnya karena masih marak lembaga penyaluran kerja (LPK) ilegal. Jumlahnya mencapai 65 persen LPK yang unprosedural.
Tak hanya merugikan devisa negara, LPK ilegal tersebut juga berisiko terhadap perlindungan pekerja.
"Ini yang juga mau kita tarik supaya kita bisa jangkau perlindungannya. Dan kita bisa kontrol untuk devisanya ke depan. Jadi kalau ini masuk semua ini akan luar biasa," katanya.
Sebagai penghasil devisa kedua terbanyak bagi negara, Kadir menekankan bahwa pemerintah punya tanggung jawab untuk perhatian dari hulu ke hilir dalam rangka membuka lapangan kerja dan pangsa pasar yang bagus ke depannya.
"Kita akan perbaiki mulai dari perekrutan, penempatan, sampai nanti pasca, purna. Ini akan kita kelola dari hulu ke hilir sedemikian rupa. Intinya bahwa seluruh pekerja itu terutama pekerja-pekerja domestik ini mulai kita kurangi," tambahnya.
Baca Juga: Dorong Kemandirian Finansial PMI, Bank Mandiri Perluas Program Mandiri Sahabatku ke Jepang
Berita Terkait
-
Dorong Kemandirian Finansial PMI, Bank Mandiri Perluas Program Mandiri Sahabatku ke Jepang
-
Menteri PANRB dan Menteri P2MI Bahas Optimalisasi Pelindungan Pekerja Migran
-
Terima Kunjungan ILO, Menteri P2MI: Kami Apresiasi dan Mari Kerja Sama Melindung Pekerja Migran Indonesia
-
Target 100 Hari Kerja Abdul Kadir Karding Sebagai Menteri PPMI: Lepas Pekerja Migran di Istana
-
Biaya Retreat Kabinet Merah Putih dari Kantong Pribadi Presiden Prabowo? Ini Kata Abdul Kadir Karding
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
'Cuma Buat Nakut-nakutin', Menteri Hukum Bongkar Modus Pencatutan 'Bos Palsu' di Balik Perusahaan
-
Terseret Korupsi hingga Dioperasi Ambeien, Istri Nadiem Curhat: Anak-Anak Tiap Hari Mencari Ayahnya
-
Islah di Menit Akhir? Mardiono dan Agus Suparmanto Bersatu Pimpin PPP
-
Aksi Perlawanan Menggema: Tuntut UU Ketenagakerjaan Berpihak ke Buruh!
-
Warga Dukung Pemekaran Kelurahan Kapuk: Semoga Urusan KTP Tak Lagi Ribet dan Bolak-balik
-
Perwira Junior Berpeluang Isi Jabatan Strategis, Prabowo Mau Hapus Kultur Senioritas di TNI?
-
Target Puncak Emisi Indonesia Mundur ke 2035, Jalan Menuju Net Zero Makin Menantang
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?