Suara.com - Iran dengan tegas menepis laporan yang mengaitkan mereka dengan dugaan rencana pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Bantahan ini disampaikan setelah Departemen Kehakiman AS mengumumkan dakwaan terhadap seorang pria yang disebut-sebut terlibat dalam perencanaan aksi tersebut.
Menurut dokumen pengaduan yang diajukan ke pengadilan federal di Manhattan, pria itu mengaku bahwa perintah untuk menyusun rencana pembunuhan datang langsung dari seorang pejabat di Garda Revolusi Iran. Perintah itu, katanya, diterima pada bulan September lalu, dan memuat arahan untuk memantau serta membunuh presiden terpilih.
Namun, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, menolak tuduhan ini mentah-mentah. Baghaei menyebut bahwa laporan tersebut hanyalah skema yang dirancang oleh kalangan terkait Israel untuk merusak hubungan antara Iran dan Amerika Serikat. Pernyataan itu dilaporkan oleh kantor berita IRNA.
Baghaei juga menegaskan bahwa tuduhan-tuduhan serupa di masa lalu telah terbukti tidak berdasar.
"Klaim semacam ini selalu menunjukkan kekeliruannya," katanya, menambahkan bahwa Iran tidak memiliki keterlibatan apa pun dalam rencana tersebut.
Penyelidik Amerika mengetahui rencana pembunuhan ini dari Farhad Shakeri, yang diyakini sebagai aset pemerintah Iran. Shakeri, yang saat ini masih buron dan diduga berada di Iran, diduga memiliki jaringan kriminal yang siap melaksanakan rencana tersebut. Menurut keterangan pihak berwenang, Shakeri mengungkapkan bahwa pejabat Iran yang memberi perintah menegaskan bahwa uang bukanlah masalah dan sudah banyak dana yang dikeluarkan.
Penyelidikan semakin memanas setelah dua pria lainnya yang diduga direkrut untuk misi pembunuhan ditangkap. Salah satu target rencana pembunuhan mereka, selain Trump, adalah seorang jurnalis Amerika terkemuka keturunan Iran.
Sementara itu, Direktur komunikasi Donald Trump, Steven Cheung, menyatakan bahwa sang mantan presiden mengetahui ancaman terhadap dirinya.
"Namun, tidak ada yang akan menghentikannya," ujar Cheung, menegaskan tekad Trump untuk tetap melanjutkan aktivitas politiknya.
Baca Juga: Trump Menang, Valuasi Tesla Tembus 1 Triliun Dolar AS
Berita Terkait
-
Trump Menang, Valuasi Tesla Tembus 1 Triliun Dolar AS
-
Telepon Pengacara Donald Trump Disadap Peretas dari China
-
Terus Lancarkan Serangan, Amerika Serikat Minta Israel Tingkatkan Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
-
Zelenskyy Tolak Perang Rusia-Ukraina Diakhiri dengan Cepat, Ini Alasannya
-
Dari Bisnis ke Politik: Jejak Kedekatan Hary Tanoesoedibjo dan Donald Trump
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum
-
RUU KUHAP Dinilai Ancam HAM, Koalisi Sipil Somasi Prabowo dan DPR: Ini 5 Tuntutan Kuncinya
-
RUU KUHAP Bikin Polisi Makin Perkasa, YLBHI: Omon-omon Reformasi Polri
-
Sepekan Lebih Kritis, Siswa SMP Korban Bullying di Tangsel Meninggal Usai Dipukul Kursi
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB