Suara.com - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan pemerintah akan mengurangi atau mengefisiensikan perjalanan-perlajanan dinas ke luar negeri.
Menurutnya, langkah tersebut sesuai dengan kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto. Apalagi kini sudah ada peraturan Menteri Keuangan yang mengatur hal itu.
Hal itu disampaikan Prasetyo dalam Rapat Kerja bersama Komisi XIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024).
"Nah di poin yang ini kami mohon izin di forum yang terhormat sesuai dengan arahan Bapak Presiden, bahwa kita ingin melakukan efisiensi dan kemarin juga sudah ditidaklanjuti dengan Peraturan Menteri Keuangan untuk kita mau mulai mengefisienkan dan mengurangi perjalanan-perjalanan Dinas Lua Negeri, Bapak Pimpinan," kata Prasteyo.
Dalam rapat ini, Prasetyo pun memohon maaf dan pemakluman dari DPR RI soal adanya efisiensi tersebut.
"Sehingga kami mohon izin dalam forum terhormat ini ingin menyampaikan bahwa kami mohon maaf dan mohon permakluman apabila dalam perjalanan ke depan ada beberapa pengajuan perjalanan-perjalanan dinas luar Negeri yang sesuai dengan petunjuk Bapak Presiden akan coba kita efisienkan," katanya.
Arahan Prabowo
Sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto meminta kepada jajaran menterinya di Kabinet serta anak buahnya menteri jangan terlalu sering keluar negeri.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam sambutannya di acara GSN di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (2/11/2024).
Baca Juga: Kunker ke AS, Presiden Prabowo Didatangi Direktur CIA, Ada Apa?
"Karena kebetulan banyak menteri yang hadir jangan terlalu banyak anggotamu jalan-jalan keluar negeri," kata Prabowo.
"Kalau mau jalan keluar negeri pakai uang sendiri boleh," sambungnya.
Selain itu, ia juga meminta pembantunya tersebut mengurangi seminar hingga studi banding. Menurutnya, para menteri sebenarnya sudah memahami persoalan negara tanpa perlu studi banding.
"Jadi kurangi ya seminar seminar apa lagi itu, kunjungan kerja, studi banding, mau studi apa? kalian sudah tahu masalahnya, gak usah terlalu banyak studi studi studi," katanya.
Lebih lanjut, ia mengakui memang arahannya tersebut akan sulit dilakukan karena ia punya pengalaman serupa.
"Ini gampang diucapkan, tapi ujungya sulit dilaksanakan apalagi oleh ketua ketua partai, betul? karena saya juga mengalami," pungkasnya.
Berita Terkait
-
'Lapor Mas Wapres' Gibran Rakabuming Ramai Aduan Soal Akun Fufufafa: Selidiki Pemiliknya dan Proses!
-
Momen Presiden Prabowo Kenalkan Mayor Teddy ke Joe Biden, Bikin Presiden AS Hormat
-
Lirik Lagu O Ulate, Nyanyi Presiden Prabowo di Beijing yang Punya Makna Mendalam dari Maluku
-
Donald Trump Puji Kemampuan Bahasa Inggris Prabowo, Netizen Bandingkan dengan Jokowi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025