Suara.com - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi belakangan menjadi sorotan publik setelah lengser sebagai kepala negara. Hal itu setelah Jokowi blak-blakan mendukung alias endorsement kepada sejumlah pasangan calon (paslon) di Pilkada 2024. Bahkan, Jokowi pun sampai rela 'turun gunung' berkampanye demi memenangkan paslon jagoannya.
Kegiatan politik Jokowi pasca lengser dari kursi presiden membuat banyak kalangan bertanya-tanya, tak terkecuali analis komunikasi politik sekalgis pendiri lembaga survei Kajian Opini Publik Indonesia KedaiKOPI, Hendri Satrio alias Hensat.
Lewat cuitannya di akun X pribadinya, Hensat pun melempar pertanyaan kepada netizen soal motif di balik Jokowi yang kini gencar mengampanyekan paslon di Pilkada 2024.
"Tau gak kenapa Jokowi ikutan kampanye Pilkada?" tulis Hensat dikutip Suara.com, Selasa (19/11/2024).
Sontak pertanyaan Hensat soal Jokowi turun gunung sebagai 'jurkam' paslon di pilkada banyak ditanggapi oleh para netizen dengan beragam komentar. Namun, kebanyakan netizen justru mengolok-olok aktitivas politik Jokowi sebagai mantan presiden dengan komentar bernada guyonan. Bahkan, ada yang menyebut Jokowi tidak lagi ada pekerjaan alias gabut usai pensiun sebagai kepala negara.
"Lagi sepi job sir," celetuk akun @sh**********.
"Lagi cari kerjaan, namenye juga pengangguran, jadi jurkam lumayan duitnye," sindir akun @ba*********.
"Gabut, Pengangguran, pengen shooting masuk tv," ledek akun @LE************.
Selain itu, tak sedikit netizen yang menebak-nebak alasan Jokowi ikut turun berkampanye di pilkada. Bahkan, beberapa netizen mengaitkan nama putra sulung Jokowi Gibran Rakabuming Raka terkait motif ayahnya terjun lagi untuk meng-endorse paslon.
Baca Juga: Jokowi Nyerah Lawan Polusi Jakarta, WALHI Sindir Banyak Politisi jadi Pengusaha, Ada Kaitannya?
"JKW ikutan kampanye jelas tak lepas dari kepentingan pribadinya. Gibran akan dia munculkan dlm pilpres 2029. Untuk itu Jkrt dan Jateng diharapkan jadi modal utama Gibran. JKW tuh jauh2 ngitung dan mikir cuma untuk keluarganya, bukan rakyat," beber akun @wa********.
"Merasa diri pesonanya masih seorang presiden wkwkwk," tulis akun @tr********.
Alih-alih menjawab pertanyaan Hensat, netizen lainnya justru menyinggung soal istilah "YNTKTS" singkatan dari "Ya Ndak Tau Kok Tanya Saya" yang kerap diucapkan Jokowi saat menjadi presiden.
"YNTKTS," sinkat @Je********.
Diketahui, Jokowi selepas lengser dari presiden menyatakan dukungan sejumlah paslon jagoannya di Pilkada. Dukungan itu pun diwujudkan oleh Jokowi dengan cara ikut terjun berkampaye dengan paslon. Tak hanya untuk paslon Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jateng, Jokowi juga belum lama ini ikut mendukung pasangan Cagub-Cawagub Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono.
Berita Terkait
-
Jokowi Nyerah Lawan Polusi Jakarta, WALHI Sindir Banyak Politisi jadi Pengusaha, Ada Kaitannya?
-
Gibran Blunder Gegara Banyak Laporan Orang Iseng? Nomor WA 'Lapor Mas Wapres' Disamakan Layanan Sedot WC
-
Sindir Jokowi Bagi-bagi Kaos, Prof Henri Subiakto: Mantan Presiden Bukan Sibuk Ceramah di Kampus Malah jadi Timses
-
Sebut Banyak Orang Iseng Kirim Aduan ke Nomor WA 'Lapor Mas Wapres' Gibran, Istana: Laporannya Main-main
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Tinjau Lokasi Banjir Aceh, Menteri Ekraf Terima Keluhan Sanitasi Buruk yang 'Hantui' Pengungsi
-
Mensos Sebut Penggalang Donasi Tanpa Izin Terancam Sanksi Rp10 Ribu: Warisan UU Tahun 60-an
-
Komisi Reformasi Pertimbangkan Usulan Kapolri Dipilih Presiden Tanpa Persetujuan DPR
-
Ironi Hakordia, Silfester Matutina Si Manusia Kebal Hukum?
-
Mensos Sebut Donasi Bencana Boleh Disalurkan Dulu, Izin dan Laporan Menyusul
-
Usai dari Pakistan, Prabowo Lanjut Lawatan ke Moscow, Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
-
Tragedi Terra Drone: Kenapa 22 Karyawan Tewas? Mendagri Siapkan Solusi Aturan Baru
-
Solidaritas Nasional Menyala, Bantuan Kemanusiaan untuk Sumatra Tembus 500 Ton
-
Nestapa Korban Tewas di Kebakaran Kantor Drone, KemenPPPA Soroti Perlindungan Pekerja Hamil
-
Ketua DPD RI Soal Bencana Sumatera Masih Tutup Keran Bantuan Asing: Bangsa Kita Masih Mampu