Suara.com - Bernie Sanders, salah seorang senator AS menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) harus menghentikan pelanggaran hukum sendiri dengan menjual senjata ke Israel di tengah "kekejaman mengerikan dan ilegal" yang berlangsung di Gaza, sebagaimana disampaikan pada Senin (18/11).
"Pemerintah AS harus berhenti secara terang-terangan melanggar hukum terkait penjualan senjata kepada Israel," tulis Sanders, seorang senator independen, dalam sebuah artikel opini untuk The Washington Post.
Dia menjelaskan bahwa Undang-Undang Bantuan Luar Negeri tahun 1961 dan Undang-Undang Pengendalian Ekspor Senjata mengharamkan pemberian senjata kepada negara yang melanggar hak asasi manusia yang diakui secara internasional.
Menurut Undang-Undang Bantuan Luar Negeri, AS dilarang memberikan bantuan kepada negara yang melarang atau membatasi pengiriman bantuan kemanusiaan AS, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Walaupun mengakui hak Israel untuk membela diri setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, Sanders menegaskan bahwa pemerintahan "ekstremis" di bawah pimpinan Benjamin Netanyahu tidak hanya berperang melawan Hamas, tetapi juga melancarkan "perang total terhadap rakyat Palestina."
Dia mencatat bahwa dari populasi Gaza yang berjumlah 2,2 juta, lebih dari 43.000 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 103.000 terluka, dengan sekitar 60 persen di antaranya terdiri dari perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia.
Sanders mempertanyakan bagaimana memerangi terorisme dapat dicapai dengan membuat banyak anak-anak yang tidak bersalah menderita kelaparan atau dengan menyerang sekolah dan rumah sakit.
"Kami, sebagai warga AS, terlibat dalam kekejaman yang mengerikan dan ilegal ini. Keterlibatan kami harus dihentikan," tegasnya.
Dia juga mendesak Kongres AS untuk segera bertindak menghentikan penjualan senjata ke Israel. Sanders telah mengusulkan beberapa resolusi ketidaksetujuan yang bertujuan menghalangi penjualan senjata serbu kepada Israel, dengan pemungutan suara yang direncanakan berlangsung pada Rabu (20/11). (Antara)
Berita Terkait
-
Fenomena "Trump Dance": Dari Kampanye Politik Hingga Lapangan Golf Internasional
-
Bantuan Dirampas di Bawah Todongan Senjata, 97 Truk Pangan Gaza Dijarah!
-
Pasar Khawatir Suku Bunga Acuan AS Turun Buat Rupiah Berotot Tekuk Dolar AS Hari Ini
-
Gaza Dilanda Krisis: Konvoi Bantuan Pangan Dijarah, Situasi Kemanusiaan Makin Memburuk
-
Turki Bantah Kantor Hamas Pindah ke Wilayahnya
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Tri Tito Buka Rakornas Posyandu, Tekankan Pentingnya Posyandu Dukung Implementasi Enam SPM
-
Kepala BGN Wanti-wanti Setiap Daerah Siaga Tangani Keracunan MBG
-
Tangis Sinta Nuriyah Pecah di Polda Metro, Peluk Erat Ibunda Delpedro: Mereka Penerus Bangsa
-
Diungkap Kaesang Pangarep, Foto Wisuda Gibran Dipajang di Kampus MDIS
-
Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
-
Transjakarta Rawan Kecelakaan? DPRD DKI Soroti Gaya Hidup Sopir: Begadang, Narkoba, Judi Online!
-
Tabrak Pembatas Jalan, Pemotor di Daan Mogot Tewas Terpental dan Terlindas Truk
-
Diaspora Viral Glory Lamria Digunjing Gegara Renang di Hotel Aman NY Pakai Bra dan CD
-
Kejagung Masih Buru Silfester Matutina, Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK
-
Rp70 Miliar Terbongkar! Ini Isi Rekening 'Hantu' yang Jadi Motif Pembunuhan Sadis Kacab Bank