Suara.com - Validitas data kependudukan merupakan hal penting, karena merupakan fondasi utama dalam mendukung pencapaian target Indonesia Emas 2045. Menurut Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto, Indonesia tidak akan mampu mencapai visi tersebut tanpa data yang akurat dan terpercaya.
“Nonsense Indonesia Emas achieve, accomplish tanpa berbasiskan data. Enggak mungkin itu pasti akan ada meleset-melesetnya,” ujarnya, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) dengan Lembaga Pusat di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Bima menyampaikan bahwa target Indonesia menjadi salah satu dari lima negara ekonomi terbesar dunia pada 2045 adalah cita-cita besar yang sangat mungkin diwujudkan. Namun keberhasilan itu, membutuhkan dukungan data yang valid untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen dan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita hingga 10.000 USD.
“Salah satu catatannya bapak-ibu adalah semuanya should be based on valid data. Enggak mungkin Bapak/Ibu kita berperang tanpa data. Enggak mungkin kita menyasar ekonomi Indonesia menjadi satu dari lima besar di dunia 2045 tanpa data,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bima menekankan bahwa data kependudukan mempunyai peran strategis dalam berbagai sektor, mulai dari perencanaan pembangunan, demokrasi, hingga pelayanan publik. Ia mencontohkan pentingnya data untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), pemetaan angka kemiskinan, serta penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Jadi untuk demokrasi kita membutuhkan data. Untuk perencanaan pembangunan kita melakukan mapping pemetaan situasi ekonomi sosial hari ini. Berapa angka kemiskinan secara demografis, geografis dan yang lain-lain” tambahnya.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa digital public infrastructure (DPI) merupakan tulang punggung inovasi yang harus dikembangkan dalam ekosistem kolaboratif. Menurutnya, inovasi tidak bisa hanya berbasiskan ide individu atau kelompok, tetapi harus menyatu dalam sebuah ekosistem.
"Ibarat inovasi bapak-ibu sekalian tidak bisa hanya berbasiskan ide individu atau kelompok. Inovasi itu harus diletakkan dalam ekosistem inovasi harus menyambung semuanya. Ya sama, setiap inisiatif dari pemerintah, setiap inovasi di bidang IT (teknologi informasi) harus diletakkan dalam kerangka ekosistemnya," jelasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya evaluasi untuk menyempurnakan DPI, termasuk mencatat kelemahan-kelemahan yang masih perlu diperbaiki agar manfaatnya kepada masyarakat lebih optimal.
Baca Juga: Sahbirin Noor Mengundurkan Diri, Kemendagri Segera Tunjuk Pjs Gubernur Kalsel
“Tolong jangan hanya menyampaikan yang keren, yang baik, yang achieve, yang perform. Tetapi juga catatan-catatan yang kurang baik, kelemahan-kelemahannya apa. Nah ini penting bagi kita untuk menyempurnakan digital public infrastructure kita. Ini betul-betul kita harapkan bapak-ibu,” tandas Bima.
Berita Terkait
-
Tak Akan Kehilangan Hak Pilih, Mendagri Bangun TPS Khusus di Posko Pengungsian Erupsi Lewotobi Laki-laki
-
Ketum TP PKK Tekankan Optimalisasi dan Efisiensi Penggunaan Anggaran Program PKK
-
Ketum TP PKK Tekankan Pentingnya Inovasi dan Adaptasi Teknologi Informasi Dalam Laksanakan Program PKK
-
Wamendagri Ribka Tegaskan Otsus Papua Bentuk Upaya Pemerintah Wujudkan Kesejahteraan di Tanah Papua
-
Kawal Pilkada Serentak 2024, Bima Arya Tegaskan Komitmen Kemendagri Jaga Netralitas ASN
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Resmi Go Live Nasional Penjaminan Dugaan KK/PAK di Aplikasi
-
Praktik Lancung 8 ASN Kemnaker: Agen Izin TKA Diperas Rp135 Miliar Vespa dan Innova Jadi Syarat
-
Kok Bisa Hiu Tutul Sering 'Nyasar' ke Pantai Indonesia? Ternyata Ini Alasannya!
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa
-
DPR Desak BRIN Ubah Pendekatan Penanganan Bencana: Fokus Riset, Mitigasi, dan Pendidikan
-
Bawa Kasus ke Jakarta, Pengacara Ungkap Sederet Kejanggalan Kasus Penembakan 5 Petani di Pino Raya
-
Hujan Deras Lumpuhkan Tiga Koridor Transjakarta, Rute Dialihkan karena Pohon Tumbang
-
Eksekusi Brutal Dua Matel di Kalibata: Bagaimana Semua Jejak Lenyap?
-
Pengamat: Usulan Kapolri Dipilih Langsung Presiden Masuk Akal, DPR Justru Ganggu Check and Balances
-
3 Santriwati Hanyut Sungai Lusi Ditemukan Meninggal, Total Korban Jiwa Menjadi Lima