Suara.com - Belakangan ini, beredar informasi di media sosial yang menyebutkan Presiden Prabowo Subianto mewacanakan wajib militer bagi anak muda. Informasi tersebut disebarkan melalui beberapa akun Facebook dengan poster digital yang memuat foto Prabowo mengenakan seragam TNI, disertai tulisan:
"BREAKING NEWS PRABOWO SAMPAIKAN: SETUJUKAH RAKYAT, KALAU PUTRA PUTRI ANDA IKUT WAJIB MILITER??? MENTALNYA KUAT DAN CINTA NKRI."
Poster tersebut menciptakan kesan bahwa Prabowo secara resmi mengusulkan wajib militer untuk generasi muda. Namun, apakah narasi ini benar?
Tim Cek Fakta suara.com lantas menemukan fakta-fakta berikut berdasarkan laman Kompas.com:
Foto Prabowo yang digunakan dalam poster itu identik dengan foto yang pernah dimuat oleh Tribunnews. Foto tersebut diambil ketika Prabowo memberikan arahan dalam acara retreat Kabinet Merah Putih di Akademi Militer, Magelang, pada 25 Oktober 2024.
Faktanya, hingga saat ini, tidak ditemukan bukti atau pernyataan resmi dari Presiden Prabowo Subianto terkait wacana wajib militer di masa pemerintahannya.
Sebagai Menteri Pertahanan pada awal 2024, Prabowo pernah menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menerapkan sistem wajib militer meskipun Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara (PSDN) telah berlaku. Dalam pernyataannya pada 9 Januari 2024, yang dilansir oleh CNN Indonesia, Prabowo mengatakan:
“Kita tidak ada sistem wajib militer, tapi kita nanti sistemnya komponen cadangan.”
Sistem komponen cadangan mengizinkan warga negara untuk dilatih secara sukarela sebagai bagian dari cadangan pertahanan negara, berbeda dengan wajib militer yang bersifat wajib bagi seluruh warga negara.
Baca Juga: Potret Kunjungan Prabowo ke Inggris, Penampilan Mayor Teddy cs ala Peaky Blinders Bikin Salah Fokus
Kesimpulan
Narasi yang menyebut Presiden Prabowo Subianto mewacanakan wajib militer bagi anak muda adalah hoaks. Tidak ada pernyataan resmi maupun kebijakan yang mendukung klaim tersebut. Sistem yang diterapkan pemerintah melalui UU PSDN adalah sistem komponen cadangan, yang berbasis sukarela, bukan wajib militer.
Berita Terkait
-
Potret Kunjungan Prabowo ke Inggris, Penampilan Mayor Teddy cs ala Peaky Blinders Bikin Salah Fokus
-
Presiden Prabowo Tiba di Qasr Al Watan, Disambut Langsung Pangeran MBZ
-
Pandji Pragiwaksono Bela Prabowo yang Diduga Nonton Timnas Pakai Link 'Haram', Tapi...
-
Prabowo Ingin Ekonomi RI Terbang 8 Persen, Faktanya Tahun Depan Makin Berat
-
Ingat Lagi Janji Prabowo Tak Ada Kenaikan Pajak Jika Jadi Presiden, Netizen Singgung soal PPN Naik 12 Persen
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Refleksi 2025: Akademisi UII Nilai Pemerintahan Prabowo-Gibran Sarat Masalah HAM dan Militerisasi
-
Tak Ada di LHKPN, Publik Pertanyakan Helikopter Pribadi Prabowo yang Disebut Teddy Dikirim ke Aceh
-
Kabar Gembira! Pramono Anung Gratiskan Moda Transportasi Jakarta di Malam Tahun Baru 2026
-
Tradisi Meugang Terancam Jelang Ramadan, Gubernur Aceh Minta Suplai Sapi ke Tito dan Purbaya
-
Bencana Aceh 2025: PLN Catat 442 Titik Kerusakan Listrik, Jauh Melampaui Dampak Tsunami 2004
-
DPR Soroti Hambatan Pemulihan Aceh: Kepala Daerah Takut Kelola Kayu Gelondongan
-
Ini 3 Poin yang Dihasilkan Dari Rapat Kordinasi DPR-Pemerintah Pascabencana di Aceh
-
ICW: Korupsi Pendidikan Tak Pernah Keluar dari Lima Besar, Banyak Celah Baru Bermunculan
-
Tito Karnavian: Anggaran Pemulihan Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar Capai Rp 59 Triliun
-
JPPI Terima Aduan Sekolah di Banten Diduga Palak SPPG Rp1.000 per Siswa Tiap Hari