Suara.com - Jurnalis Hersubeno Arief dalam wawancara bersama pengamat politik Rocky Gerung menyebut legalitas Gibran Rakabuming Raka akan merosot. Ini dikarenakan publik hingga anggota kabinet akan menyalahkan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi akibat kacaunya perekonomian negara pada saat Jokowi menjabat.
Pertumbuhan ekonomi RI selama pemerintahan Presiden RI Ke-7 Jokowi selalu berada di angka sekitar 5 persen, padahal janjinya pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7 persen selama menjabat.
"Bagaimanapun manuver politik Jokowi, tapi saya pikir dengan melihat kondisi keuangan negara seperti sekarang ini, mau tidak mau basis legitimasi Gibran akan makin merosot karena publik bahkan anggota kabinet itu pasti menyalahkan bapaknya Gibran," kata Hersubeno Arief yang dikutip pada akun Youtube Rocky Gerung Official, berjudul Tinggalkan Ridwan Kamil di Jakarta, Jokowi Pilih Bertarung Habis Di Jateng, Senin (25/11/2024).
Terkait itu, Rocky Gerung memberikan tanggapan bahwa Gibran tidak ada fungsinya dalam kabinet karena kesulitan ketika menghitung efisiensi. Dimana beban itu hanya dipikirkan oleh beberapa menteri saja.
"Nah ini yang memungkinan kita menduga, bahwa akan ada kesulitan di dalam kabinet ketika menghitung efisiensi, dan dalam keadaan semacam itu, tentu beban itu, hanya dipikirkan oleh tiga atau empat menteri yang secara kekuatan otaknya mampu memprediksi kemungkinan APBN itu nyungsep, nah Gibran ngapain sebagai wakil presiden maksud saya tuh," kata Rocky Gerung.
Rocky kemudian menganggap kehadiran Gibran di pemerintahan hanya mempersiapkan diri untuk pemilihan presiden yang akan datang pada tahun 2029.
"Jadi, fungsi Gibran itu apa? ya, mempersiapkan diri dia ke 2029, nah persiapannya udah batal sejak sekarang kan jadi pentingnya sudah enggak ada sebetulnya secara teknis, kapasitas sang Mas Wapres itu kan, jadi buat apa beliau ada di situ lagi," jelas Rocky.
Terakhir, Rocky mengamati bahwa Gibran akan tersingkir di dalam pertandingan psikologi politik di kabinetnya sendiri dengan keterkaitan hubungan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri di parlemen.
"Gibran akan tersingkir di dalam pertandingan psikologi politik di kabinetnya sendiri, apalagi jika dimasukkan variabel yang harus menghitung kekuatan Prabowo dan Ibu Mega di parlemen, jadi kimia antara Mega dan Prabowo akan membatalkan kimia antara Prabowo dan Jokowi dengan akibat Gibran itu juga jadi nonfaktor di dalam politik," pungkas Rocky. [Moh Reynaldi Risahondua]
Baca Juga: PDIP Minta Prabowo Tegur Jokowi yang Terlalu Jauh Cawe-cawe di Pilkada 2024
Berita Terkait
-
Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
-
Anies Masuk 'Medan Pertempuran' di Pilkada Jakarta, PDIP Makin Pede Lawan Paslon yang Didukung Jokowi
-
Hitung Mundur Pilkada Jakarta: Adu Kuat Pengaruh Jokowi dan Anies di Ibu Kota
-
Tak Hadiri Kampanye Akbar RK-Suswono, Rocky Gerung Sebut Jokowi Tidak Tenang
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!