Suara.com - Utusan Amerika Serikat untuk Timur Tengah, Amos Hochstein, memberikan ultimatum keras kepada Israel terkait proposal gencatan senjata dengan Lebanon.
Jika Tel Aviv tidak merespons secara positif, Hochstein mengancam akan menarik diri dari peran mediasi yang selama ini dia jalankan antara kedua pihak yang terlibat dalam konflik.
Dalam laporan Channel 13 Israel pada Minggu (24/11), disebutkan bahwa Hochstein telah menginformasikan kepada Duta Besar Israel untuk AS, Michael Herzog, bahwa Amerika Serikat tidak akan melanjutkan perannya dalam proses mediasi jika Israel tidak menerima proposal gencatan senjata yang diajukan.
Sebelumnya, pada Selasa (19/11), Hochstein melakukan kunjungan ke Beirut dan bertemu dengan pejabat Lebanon, sebelum melanjutkan perjalanannya ke Israel.
Langkah mediasi ini dilakukan oleh AS untuk mendorong tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, kelompok militan Lebanon yang menjadi pihak terlibat.
Proposal ini mendapatkan dukungan penuh dari AS terkait agresi yang dilakukan Israel terhadap Gaza dan Lebanon, namun situasi di lapangan tetap tegang.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sempat mengajukan syarat gencatan senjata yang kontroversial, yaitu kebebasan untuk melakukan operasi militer di Lebanon selatan.
Namun, syarat ini ditolak oleh Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri, yang sebelumnya telah meninjau proposal tersebut.
Di sisi lain, Hizbullah, melalui Wakil Sekretaris Jenderalnya, Sheikh Naim Qassem, menyatakan bahwa pihaknya siap bernegosiasi dengan dua syarat: penghentian agresi Israel secara total dan perlindungan terhadap kedaulatan Lebanon.
Dalam perkembangan lain, pejabat senior Israel menyatakan bahwa Israel berada di ambang mengakhiri konflik di Lebanon, dengan harapan kesepakatan gencatan senjata dapat tercapai dalam beberapa hari mendatang.
Kesepakatan sementara ini diharapkan akan diikuti dengan perjanjian permanen dengan Lebanon.
Namun, meskipun harapan akan tercapainya gencatan senjata muncul, konflik ini telah menimbulkan dampak tragis. Lebih dari 3.600 orang tewas, lebih dari 15.300 terluka, dan hampir satu juta orang terpaksa mengungsi sejak dimulainya perang pada Oktober tahun lalu.
Israel juga terus melanjutkan serangan udara di Lebanon, menargetkan apa yang mereka klaim sebagai sasaran Hizbullah, sebagai bagian dari eskalasi konflik yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun.
Jika kesepakatan gencatan senjata dapat tercapai, ini akan membuka peluang bagi Israel untuk fokus pada operasi-operasi lain, seperti di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, serta mengembalikan stabilitas ekonomi di kawasan tersebut.
Namun, masa depan perdamaian di Lebanon dan Gaza masih sangat tergantung pada keputusan-keputusan politik yang diambil oleh kedua belah pihak.
Berita Terkait
-
Tiga Tersangka Ditangkap Usai Pembunuhan Rabbi Israel di UAE, Netanyahu Berjanji Akan Melakukan Penyelidikan Mendalam
-
Drone Hizbullah vs Rudal Israel, Perang Teknologi Canggih Membara di Timur Tengah
-
Penasihat Keamanan Trump Serukan Gencatan Senjata dalam Perang Ukraina-Rusia
-
Pejabat AS Tegaskan Belum Ada Keputusan Final soal Gencatan Senjata Israel dengan Hizbullah
-
Hizbullah Tembakkan 170 Roket ke Israel Setelah Serangan Udara Mematikan di Beirut
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Malam Tahun Baru di Jakarta, Dishub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Ancol, Kota Tua, hingga TMII
-
Gubernur Banten: Tingkat Pengangguran Masih Tinggi, Penataan Ulang Pendidikan Vokasi Jadi Prioritas
-
Perayaaan Tahun Baru di SudirmanThamrin, Pemprov DKI Siapkan 36 Kantong Parkir untuk Warga
-
Kaleidoskop DPR 2025: Dari Revisi UU Hingga Polemik Gaji yang Tuai Protes Publik
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu