Suara.com - Seorang polisi di Bengaluru, India, diskors setelah diduga melakukan pelecehan terhadap seorang perempuan selama proses verifikasi paspor di rumahnya.
Polisi yang bernama Kiran, bertugas di Kepolisian Byatarayanapura, mendapat sanksi setelah perempuan tersebut melaporkan kejadian itu kepada Wakil Komisaris Polisi (DCP) S Girish. Penyelidikan awal mengungkapkan adanya indikasi pelanggaran.
Perempuan berusia 22 tahun yang bekerja di sebuah perusahaan IT itu mengajukan permohonan paspor untuk mengejar peluang kerja di luar negeri. Sesuai prosedur, aplikasi paspornya dikirim ke Kepolisian Byatarayanapura untuk diverifikasi.
Kiran, yang ditugaskan untuk memproses aplikasi tersebut, mendatangi rumah perempuan itu dan mengetahui bahwa kakaknya terlibat dalam kasus pembunuhan dan memiliki catatan kriminal.
Selama dua minggu, Kiran berulang kali mengunjungi rumah perempuan itu, mengklaim bahwa catatan kriminal sang kakak bisa menjadi alasan penolakan paspornya. Namun, kunjungan-kunjungan tersebut diduga disertai perilaku tak pantas.
Dalam salah satu kunjungan, Kiran dituduh menutup pintu, duduk di sofa, dan meminta perempuan itu duduk di sampingnya. Pada kunjungan terakhir, ia diduga meminta pelukan, dengan asumsi perempuan tersebut sedang sendirian di rumah.
Namun, sang kakak yang berada di dalam rumah langsung menghadapi Kiran. Dalam situasi itu, Kiran berdalih bahwa tindakannya hanya kesalahpahaman.
Seorang pejabat senior menegaskan bahwa meskipun kakak perempuan itu memiliki catatan kriminal, hal tersebut tidak memengaruhi hak perempuan tersebut untuk mendapatkan paspor.
"Selama rekam jejaknya sendiri bersih, ia tetap berhak menerima surat keterangan tidak keberatan (NOC) untuk paspornya," kata pejabat tersebut.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Penyandang Dwarfisme di India: Mobil yang Mengubah Segalanya
Polisi Bengaluru juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan perilaku tak pantas atau permintaan suap oleh petugas selama proses verifikasi paspor kepada pihak yang lebih tinggi. Kejadian ini menyoroti pentingnya transparansi dan perlindungan bagi warga yang memproses dokumen resmi.
Berita Terkait
-
Kisah Inspiratif Penyandang Dwarfisme di India: Mobil yang Mengubah Segalanya
-
Gadis 14 Tahun Bunuh Diri Setelah Putus Cinta dengan Pamannya
-
Gara-gara Anak BAB Sembarangan, Pria di India Serang Ibu dan Bayinya dengan Kapak
-
Polisi Grebek Rumah Sakit Palsu di India, Jalani Praktek Ilegal Selama 5 Tahun dengan Dokter Gadungan
-
Viral! Mempelai Pria Asyik Main Ludo Saat Ritual Pernikahan, Dikecam Tak Hormati Tradisi
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Link Resmi Template Brave Pink Hero Green Lovable App, Tren Ubah Foto Jadi Pink Hijau
- Penuhi Tuntutan Demonstran, Ketua DPRA Setuju Aceh Pisah dari Indonesia
- Presiden Prabowo Tunjuk AHY sebagai Wakilnya ke China, Gibran ke Mana?
Pilihan
-
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Taiwan, Trisula Baru Debut?
-
Maulid Nabi Muhammad SAW: Amalkan 3 Doa Ini, Raih Syafaat Rasulullah di Hari Spesial
-
Video Ibu Jilbab Pink Maki-maki Prabowo dan Minta Anies Jadi Presiden: Deepfake?
-
Bisnis Riza Chalid Apa Saja? Sosok Koruptor Berjulukan The Gasoline Godfather
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
Terkini
-
Daftar Sanksi Ini Dijatuhkan kepada Bripka Rohmat, Sopir Kendaraan Taktis yang Tewaskan Affan
-
Aksi Kamisan Mengenang 21 Tahun Kepergian Munir, Tuntutan Keadilan Tak Pernah Padam
-
Nadiem Makarim Tersangka Ganda? KPK Siap Susul Kejagung dalam Kasus Google Cloud?
-
Pesan Prabowo yang Mampu Redam Kericuhan Banjir Pujian dari Golkar
-
Aksi Kamisan di Istana Negara Pasca-Demo Besar
-
Video Lawas Deddy Sitorus jadi Bahan Politisasi, Ini Kata Analis
-
Nadiem Bisa Lolos? Mahfud MD Temukan 1 Kesalahan Fatal di Kasusnya
-
Babak Baru Kasus Delpedro: Polisi Geledah Kantor Lokataru dan Apartemen Keluarga
-
Dudung Abdurachman Buka Suara Soal Darurat Militer: "Tahapannya Panjang!
-
Babak Baru Nadiem Makarim: Sudah Tersangka di Kejagung, Kini Dibayangi Status Tersangka dari KPK