Suara.com - Partai Golkar di bawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia menjadi sorotan lantaran sejumlah kader partai berlambang pohon beringin
yang bertarung di Pilkada 2024 kemungkinan besar gagal memenang. Sebut saja nama kader Golkar yang tersohor seperti Airin Rahcmi Diany dan Ridwan Kamil kalah dalam pertarungan Pilkada di Banten dan Jakarta.
Airin diketahui sebagai calon gubernur bertarung di Pilkada Banten 2024. Ia berpasangan dengan Ketua DPD PDIP Ade Sumardi kalah suaranya dalam hasil hasil hitung cepat dari pasangan cagub-cawagub lainnya Andra Soni-Dimyati.
Airin-Ade yang diusung mayoritas oleh Golkar dan PDIP hanya 42,28 persen. Sementara Andra Soni-Dimyati memperoleh 57,72 persen. Hasil itu merupakan hasil hitung cepat Charta Politika dengan data yang masuk sebesar 96,67 persen.
Sementara Ridwan Kamil yang berpasangan dengan kader PKS Suswono di Pilkada Jakarta suaranya hanya menempati urutan ke dua dalam hasil hitung cepat. Kalah dari pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang mengklaim kemenangan dengan suara 50.07 persen.
Tak hanya itu, Partai Golkar juga berpotensi 'kehilangan; Riau yang dikenal menjadi wilayah kekuasaannya. Ketua DPD Golkar Riau Syamsuar berdasarkan hitung cepat justru kalah telak di Pilkada Riau.
Lantas apa yang menjadi penyebab 'Pohon Beringin Tumbang' di sejumlah Pilkada?
Analis Politik yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai tumbangnya Golkar kemungkinan karena faktor kehilangan posisi tawar dalam Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus.
"Sejak awal Golkar terlihat kehilangan bargian di KIM Plus. Tak punya level negoisasi kuat. Buktinya RK yang zona nyaman di Jabar tapi harus pindah ke Jakarta atas nama solidaritas KIM Plus. Begitupun di Banten, rekom Golkar awalnya bukan ke Airin, tapi Andra Soni. Meski pada akhirnya Golkar dukung Airin, tapi publik melihatnya Golkar setengah hati ke Airin, setengah hatinya lagi Andra Soni yang merupakan jagoan Kim Plus," kata Adi saat dihubungi Suara.com, Rabu (4/12/2024).
Sementara itu, Analis Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menyampaikan kekalahan Golkar disebabkan pemilihan calon yang diusung tidak tepat.
Baca Juga: Klaim Menang! Pramono-Rano Unggul di 42 Kecamatan Jakarta
"Pertama, penetapan calon yang tidak tepat. Calon yang kurang diterima suatu daerah dipaksakan maju di daerah tersebut," katanya saat dihubungi terpisah.
"Contohnya Ridwan Kamil dipaksakan maju di Jakarta. Padahal Ridwan Kamil lebih diterima di Jawa Barat. Hal ini menyebabkan Ridwan Kamil sulit mendapat suara di Jakarta," sambungnya.
Selan itu, kata dia, faktor lainnya yakni menetapkankan calon yang tidak steril, khususnya dalam kasus korupsi dan dinasti politik. Hal ini terlihat pada pencalonan Airin di Banten.
"Jadi dua faktor itu tampaknya berpengaruh kuat tidak terpilihnya paslon yang diusung Golkar. Golkar terkesan kurang teliti memilih paslon," katanya.
"Hal itu tentu berpengaruh terhadap motivasi kader Golkar untuk optimal memenangkan kader yang diusung. Hal ini juga menjadi penyebab tidak terpilihnya paslon yang diusung Golkar," imbuhnya.
Salah Bahlil?
Berita Terkait
-
Bawa-bawa Persija Saat Kampanye, Foto Ridwan Kamil Pakai Jersey Persib Juara Viral: Kembali ke Setelan Pabrik!
-
Timses Pramono-Rano: Isu Legitimasi Pilkada Tak Berdasar
-
Ancang-ancang jika Paslon Lain Tolak Hasil Pilkada Jakarta, Cak Lontong Ngaku Pramono-Rano Siap Hadapi Gugatan di MK
-
Sebut Rendahnya Pemilih Bukan Cuma di Jakarta, Kubu Pramono-Rano Tepis Isu Konspirasi: Itu Mengada-ada
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Tragedi Terra Drone Tewaskan 22 Orang, Pengamat: Bukti Kegagalan Sistem Keselamatan Gedung
-
PBNU Dorong Reformasi Polri Menyeluruh, Gus Yahya Tegaskan Perlunya Pertobatan Institusional
-
Bukan Cuma Bupati Lampung Tengah, OTT KPK Juga Jaring 4 Orang Lainnya
-
Dituding ABS ke Prabowo Soal Listrik Aceh, Bahlil: Itu Laporan Resmi dari PLN
-
Perintah Keras Bahlil ke DPR/DPRD Golkar: Rakyat Kena Bencana, Jangan Cuma Mikirin Program!
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK, Ketum Golkar Bahlil: Saya Belum Dapat Info
-
JK Hingga Jurnalis Korban Pengeroyokan Terima Anugerah Dewan Pers 2025
-
Lilin Nusantara Dukung Langkah Kapolri Usut Penyebab Banjir Sumatra, Ini Alasannya
-
Mobil Tertabrak KRL di Jakarta Utara, KAI Ingatkan Pentingnya Disiplin Berkendara
-
Terungkap! Kompor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Ponpes Almawaddah Ciganjur Jaksel