Suara.com - Pemerintah Israel, melalui juru bicaranya David Mencer, dengan tegas membantah tuduhan Amnesty International yang menuding Israel melakukan genosida di Gaza. Mencer menyebut laporan tersebut sebagai "berita palsu" dan menuding Amnesty memiliki motif khusus untuk terus mengkritik Israel.
Amnesty International, dalam laporannya, menuduh Israel dengan sengaja menghancurkan infrastruktur Palestina, melarang masuknya bantuan makanan dan obat-obatan, serta melancarkan serangan mematikan. Menurut mereka, tindakan ini memenuhi kriteria hukum untuk genosida.
Sekretaris Jenderal Amnesty, Agnes Callamard, mengatakan bahwa laporan ini seharusnya menjadi "peringatan keras" bagi komunitas internasional.
Mencer menegaskan bahwa Israel telah berupaya maksimal untuk menghindari korban sipil dan menuding Hamas menggunakan retorika genosidal terhadap orang Yahudi. Ia juga menyebut tuduhan Amnesty sebagai contoh "inversi Holocaust" yang menyamakan korban dengan pelaku.
"Ini hanyalah upaya untuk menuduh kami—korban terorisme ini—melakukan genosida, padahal itu adalah desain Hamas," ujar Mencer.
Perang di Gaza, yang telah berlangsung selama 14 bulan, telah menyebabkan puluhan ribu korban jiwa. Data dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mencatat lebih dari 44.500 warga Palestina tewas, setidaknya separuhnya perempuan dan anak-anak.
Di sisi lain, sekitar 100 sandera masih berada di Gaza, namun sepertiga dari mereka diyakini telah tewas. Israel terus melancarkan operasi militer di Gaza utara dengan tujuan menghancurkan infrastruktur Hamas dan membebaskan para sandera.
Meski berbagai negara, termasuk Afrika Selatan, mendukung tuduhan genosida terhadap Israel dan mengajukan dokumen setebal 5.000 halaman ke Pengadilan Internasional, Amerika Serikat tetap berpandangan bahwa klaim tersebut tidak berdasar.
Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman al Thani, yang bertindak sebagai perantara, mengungkapkan harapannya agar konflik ini dapat diselesaikan sebelum Donald Trump dilantik kembali sebagai presiden Amerika Serikat pada Januari.
Baca Juga: Masyarakat Diminta Tidak Sembarangan Lakukan Boikot
Berita Terkait
-
Masyarakat Diminta Tidak Sembarangan Lakukan Boikot
-
Qatar Kembali Jadi Mediator dalam Upaya Gencatan Senjata Israel-Hamas
-
Kekejaman Baru Israel: Perang Psikologis dengan Suara Tangisan Bayi di Gaza
-
Respons Israel usai Dituding Lakukan Genosida di Gaza oleh Amnesty International
-
AS Lindungi Israel dari ICC: Sanksi Menanti Usai Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
DPRD DKI Dukung Pramono Tambah Rute LRT hingga PIK2: Perkuat Konektivitas di Utara Jakarta
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang