Suara.com - Pasukan Israel melancarkan serangan mendalam ke Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya, Gaza utara, pada Jumat malam, menyebabkan kekacauan besar di area sekitar rumah sakit.
Direktur rumah sakit, Hussam Abu Safiya, mengungkapkan bahwa serangan dimulai dengan serangkaian serangan udara di sisi barat dan utara rumah sakit, diikuti dengan tembakan intensif.
Pasukan Israel kemudian menyerbu rumah sakit, memerintahkan staf medis, pasien, dan pengungsi yang berlindung di dalamnya untuk keluar dan berkumpul di halaman rumah sakit.
Beberapa staf, termasuk tim bedah darurat Indonesia, dan beberapa pengungsi, diminta untuk meninggalkan lokasi. Abu Safiya menggambarkan situasi di sekitar rumah sakit sebagai bencana.
"Pagi ini, kami terkejut melihat ratusan mayat dan korban luka di jalanan sekitar rumah sakit," katanya dalam sebuah pernyataan online.
Dia juga menambahkan bahwa rumah sakit kini dalam kondisi kritis, dengan banyaknya korban tewas dan luka-luka, sementara tidak ada lagi ahli bedah yang tersisa untuk menangani pasien.
Pihak Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa tiga rumah sakit utama di bagian utara wilayah tersebut hampir tidak berfungsi dan telah mengalami serangan berulang sejak Israel mengirimkan tank ke Beit Lahiya dan daerah sekitarnya pada Oktober lalu.
Dalam sebuah pernyataan darurat, kementerian tersebut menuduh militer Israel telah melakukan "kejahatan perang" di Rumah Sakit Kamal Adwan, menyebutkan kekerasan yang terjadi di dalam dan sekitar rumah sakit tersebut, serta kondisi kritis bagi mereka yang masih terluka di dalamnya yang membutuhkan perawatan segera.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa serangan udara Israel yang menghantam Rumah Sakit Kamal Adwan pada Kamis pagi terjadi tanpa peringatan sebelumnya kepada staf rumah sakit. WHO mengungkapkan keprihatinan mendalam atas kejadian ini, yang menunjukkan betapa pentingnya melindungi fasilitas medis dalam situasi konflik.
Baca Juga: Israel Bantah Tuduhan Genosida di Gaza, Sebut Klaim Amnesty International sebagai Berita Palsu
Meskipun pasukan Israel mengklaim telah menewaskan ratusan militan Hamas di Gaza utara, wilayah ini tetap menjadi salah satu titik panas dalam konflik yang telah berlangsung lebih dari setahun.
Serangan ini menyusul serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, yang memicu eskalasi perang dan menyebabkan lebih dari 1.200 orang Israel tewas serta lebih dari 250 orang diculik.
Situasi di Gaza semakin memburuk, dengan lebih dari 44.500 warga Gaza dilaporkan tewas akibat serangan udara dan serangan darat Israel. Banyak korban lainnya diperkirakan masih terkubur di bawah reruntuhan, sementara lebih dari dua juta penduduk Gaza terpaksa mengungsi akibat pertempuran yang semakin sengit.
Berita Terkait
-
Israel Bantah Tuduhan Genosida di Gaza, Sebut Klaim Amnesty International sebagai Berita Palsu
-
Masyarakat Diminta Tidak Sembarangan Lakukan Boikot
-
Qatar Kembali Jadi Mediator dalam Upaya Gencatan Senjata Israel-Hamas
-
Kekejaman Baru Israel: Perang Psikologis dengan Suara Tangisan Bayi di Gaza
-
Respons Israel usai Dituding Lakukan Genosida di Gaza oleh Amnesty International
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka