Suara.com - Kondisi perkembangan di Suriah dan Gaza Palestina, saat ini menjadi sorotan serius bagi Qatar, Turki, Yordania dan Iran yang dinilai semakin memburuk.
Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan, bahwa pihaknya melakukan pembicaraan lewat telepon dengan Menlu Turki Hakan Fidan, Menlu Iran Abbas Araghchi, dan Menlu Yordania Ayman Safadi.
Pembicaraan tersebut membahas hubungan bilateral dan cara meningkatkan kerja sama, serta informasi terkini tentang krisis kemanusiaan di Gaza dan wilayah Palestina, serta situasi di Suriah, yang dalam sepekan terakhir telah melihat kemajuan dramatis oleh pasukan yang menentang rezim Bashar al-Assad.
Al Thani menyampaikan keprihatinan mendalam negaranya atas situasi di Suriah, seraya menekankan pentingnya melindungi warga sipil dari dampak konflik.
Menlu Qatar itu mengulangi sikap tegas negaranya untuk mengutamakan dialog dan pemahaman semua pihak dalam menyelesaikan krisis Suriah sejalan dengan resolusi internasional, termasuk Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254.
Resolusi 2254 yang diadopsi pada Desember 2015 itu menyerukan perundingan damai dan solusi politik untuk konflik tersebut sambil memastikan kedaulatan dan kemerdekaan Suriah.
Dalam beberapa minggu terakhir, konflik di Suriah semakin memanas.
Pasukan yang menentang rezim Assad telah menguasai wilayah yang signifikan, merebut Aleppo pada 30 November, diikuti dengan kendali penuh atas Provinsi Idlib dan sebagian wilayah Hama dan Homs, wilayah yang memiliki kepentingan strategis di sepanjang rute menuju Damaskus, ibu kota negara.
Sementara itu, Gaza terus menghadapi perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 44.600 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak Oktober 2023.
Baca Juga: Lonceng Kematian? TikTok Semakin Dekat Dilarang di Amerika Serikat
Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan mereka terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di Gaza. (Antara).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Prabowo Mau Manfaatkan Uang Sitaan Koruptor, Ini Pos-pos yang Bakal Kecipratan
-
Diduga karena Masalah Asmara, Seorang Pria Tewas Ditusuk di Condet
-
Mau Kirim 500 Ribu Pekerja ke Luar Negeri, Pemerintah Siapkan Anggaran hingga Rp25 T, Buat Apa Saja?
-
Sidang Perdana Kasus TPPU Eks Sekretaris MA Nurhadi Digelar Hari Ini
-
Masih Lemas Usai Selang Makan Dilepas, Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Kapan Diperiksa?
-
KUHAP Baru Disahkan! Gantikan Aturan Warisan Orde Baru
-
Mencekam! Detik-detik Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali Tewaskan 5 Orang, Bus Agra Mas yang Mulai?
-
Dilaporkan ke MKD, Komisi III Bantah Catut Nama LSM dalam Pembahasan RKUHAP
-
Kunjungi Jepang, Menko Yusril Bahas Reformasi Polri hingga Dukungan Keanggotaan OECD
-
3 Fakta Korupsi Pajak: Kejagung Geledah Rumah Pejabat, Oknum DJP Kemenkeu Jadi Target