Suara.com - Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer, menyampaikan kegembiraannya atas tumbangnya rezim Bashar al-Assad setelah 24 tahun berkuasa di Suriah. Menurutnya, rakyat Suriah telah terlalu lama menderita di bawah kekuasaan brutal Assad.
"Rakyat Suriah telah bertahan dengan rezim yang kejam ini terlalu lama," ujar Starmer dalam pernyataan resminya, Minggu (8/12/2024).
Ia juga menekankan pentingnya perlindungan bagi warga sipil dan kelompok minoritas selama transisi politik berlangsung.
Sir Keir mendesak pihak-pihak terkait untuk menemukan jalan politik menuju stabilitas.
"Kita harus menolak terorisme dan kekerasan, serta bekerja sama menuju penyelesaian politik demi masa depan Suriah dan kawasan ini," tambahnya.
Namun, ia menolak berkomentar apakah Inggris akan mengadakan pembicaraan langsung dengan kelompok-kelompok pemberontak yang kini menguasai Suriah. Salah satu kelompok tersebut, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), dikenal sebagai mantan afiliasi al-Qaeda sebelum memutus hubungan pada 2016, dan hingga kini masih dianggap sebagai kelompok teroris oleh AS dan Rusia.
Kejatuhan Assad memberikan momentum baru pada dinamika politik di Timur Tengah. Sir Keir, yang tengah melakukan kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab (UAE) dan Arab Saudi (KSA), mengatakan bahwa peristiwa ini akan menjadi bagian dari diskusi selama perjalanannya.
"Kunjungan ini awalnya dirancang untuk membahas kemitraan ekonomi antara Inggris, UAE, dan KSA. Namun, dengan tumbangnya rezim Assad, stabilitas regional kini juga menjadi fokus utama," jelasnya.
Arab Saudi, yang selama bertahun-tahun menjadi penentang keras Assad dan sekutu utamanya, Iran, sebelumnya mendukung berbagai kelompok pemberontak dalam perang saudara Suriah. Meski demikian, hubungan antara Arab Saudi dan Iran mulai membaik dalam beberapa tahun terakhir, mencerminkan perubahan lanskap geopolitik di kawasan tersebut.
Baca Juga: Bashar Al-Assad Dilengserkan, Tim Nasional Suriah Alami Dampaknya
Downing Street mengungkapkan bahwa kunjungan Sir Keir juga bertujuan memperkuat hubungan pertahanan dan keamanan dengan UAE dan KSA. Arab Saudi merupakan pasar ekspor pertahanan terbesar bagi Inggris, dengan nilai mencapai £3,8 miliar per tahun.
Dalam konteks ini, kejatuhan Assad membuka peluang bagi Suriah untuk menatap masa depan baru. Namun, tantangan besar menanti, termasuk pembentukan pemerintahan inklusif dan penanganan kelompok-kelompok bersenjata di lapangan.
Sir Keir menegaskan komitmen Inggris untuk mendukung stabilitas di kawasan tersebut.
"Saat ini adalah kesempatan bersejarah bagi rakyat Suriah. Kami akan bekerja sama dengan sekutu regional untuk memastikan transisi politik berjalan damai dan melindungi hak-hak semua warga," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Bashar Al-Assad Dilengserkan, Tim Nasional Suriah Alami Dampaknya
-
Netanyahu Tuding Tergulingnya Assad Sebagai 'Jatuhnya Mata Rantai Kejahatan Iran'
-
Bandara Damaskus dan Aleppo Tutup, Suriah Lumpuh?
-
Patung-Patung Hafez al-Assad Dirobohkan, Suriah Rayakan Akhir Sebuah Era
-
Kedutaan Iran di Damaskus Diserbu, Rezim Assad di Suriah Benar-benar Runtuh?
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!