Suara.com - Arab Saudi dan Qatar pada Minggu (15/12) mengutuk keputusan Israel untuk memperluas pembangunan pemukiman di Dataran Tinggi Golan, yang merupakan wilayah Suriah.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menegaskan kembali penolakan negara itu terhadap tindakan Israel yang terus-menerus "merusak peluang Suriah untuk mencapai keamanan dan stabilitas."
Arab Saudi menyerukan komunitas internasional untuk mengutuk pelanggaran yang dilakukan oleh Israel dan menekankan pentingnya menghormati kedaulatan serta integritas wilayah Suriah. Kementerian tersebut menekankan bahwa "Golan adalah tanah Arab Suriah yang diduduki."
Kementerian Luar Negeri Qatar menyebut keputusan Israel sebagai "babak baru dari agresi Israel terhadap wilayah Suriah dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional." Pernyataan itu menekankan "pentingnya komunitas internasional untuk segera memenuhi tanggung jawab hukum dan moralnya dalam memaksa okupasi Israel menghentikan agresinya terhadap wilayah Suriah dan mematuhi resolusi legitimasi internasional serta menunjukkan solidaritas melawan rencana oportunistiknya."
Kementerian tersebut juga menegaskan "dukungan tegas Qatar terhadap kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Suriah," serta mendukung "semua upaya regional dan internasional yang bertujuan untuk menciptakan keamanan dan stabilitas di Suriah dan mewujudkan aspirasi rakyatnya yang bersaudara."
Pada Minggu pagi, pemerintah Israel dengan suara bulat menyetujui rencana yang diajukan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mempercepat pembangunan pemukiman Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki, dengan anggaran lebih dari 40 juta shekel (sekitar 11,13 juta dolar AS atau sekitar Rp177,8 miliar).
Dataran Tinggi Golan adalah wilayah Suriah yang telah diduduki oleh Israel sejak perang Timur Tengah tahun 1967. Saat ini, sekitar 50.000 orang tinggal di wilayah tersebut, dengan setengahnya adalah pemukim Israel, dan sisanya terdiri dari etnis Druze, Alawit, dan kelompok lainnya, menurut laporan harian Israel, Haaretz. Terdapat 33 pemukiman Yahudi di Golan yang dikelola oleh Dewan Regional Golan.
Bashar al-Assad, yang telah memerintah Suriah dengan tangan besi selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember setelah kelompok anti-rezim mengambil alih Damaskus. Pengambilalihan tersebut terjadi setelah pasukan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) merebut kota-kota penting di seluruh negeri dalam serangan kilat yang berlangsung kurang dari dua minggu.
Menyusul jatuhnya Assad, Israel meningkatkan serangan udara terhadap situs-situs militer di seluruh Suriah, yang dianggap melanggar kedaulatan negara tersebut. Israel juga menyatakan telah membatalkan perjanjian pelepasan pasukan tahun 1974 dengan Suriah dan mengerahkan pasukannya di zona demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan, langkah yang mendapat kecaman luas dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan banyak negara Arab.
Baca Juga: Suriah di Ambang Perubahan? Negara-negara Arab dan Barat Sepakat Soal Ini
Berita Terkait
-
Suriah Bubarkan Semua Kelompok Bersenjata! HTS Umumkan Era Baru Tanpa Milisi
-
Sempat Labeli HTS Teroris, AS Akui Sudah Kontak Langsung dengan Penguasa Baru Suriah
-
Rezim Bashar al-Assad Terguling, Israel Mulai Duduki Tiga Desa di Suriah
-
Lagi! Berhasil Dievakuasi dari Konflik Suriah, 30 WNI Sudah Mendarat Selamat di Tanah Air
-
Suriah di Ambang Perubahan? Negara-negara Arab dan Barat Sepakat Soal Ini
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana
-
Terungkap Motif Teror Bom 10 SMA Depok, Pelaku Kecewa Lamaran Ditolak Calon Mertua