Selain aplikasi teknologi tinggi dari ruas-ruas jalan tadi, sudah lebih dari setengah abad Indonesia memiliki jembatan ikonik yang menjadi destinasi wisatawan domestik dan mancanegara. Yaitu Jembatan Ampera.
Ide pembuatan Jembatan Ampera mengemuka awal 1950-an dan Presiden Soekarno melakukan pemancangan tiang pertama pada 10 April 1962, dengan pendanaan dari pampasan perang zaman Jepang. Dalam pengerjaan tiga tahun, jembatan sepanjang 1.177 meter, lebar 22 meter serta tinggi 11,50 meter di atas permukaan Sungai Musi ini diresmikan Gubernur Sumatera Selatan Abujazid Bastomi pada 10 November 1965.
Periodisasi Pembuatan Jalan dan Tol di Indonesia
Selain jembatan, jalan, sampai ruas tol kebanggaan bangsa Indonesia tadi, pembangunan infrastruktur ini memiliki periodisasi panjang. Meliputi berbagai area di Tanah Air.
Sebagai negara yang merdeka dan berdaulat setelah dikumandangkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, pada 1 April 1949 telah direalisasikan pembangunan jalan Batavia-Kebajoran, Jembatan Bandjir Kanal, dan jalur kereta api. Lantas 17 Juli 1957 dimulai pembangunan jalan darat dari pusat Kota Palangkaraya ke Sampit atas kerja sama Pemerintah Indonesia dan Uni Soviet.
Pada 1961 dimulai pelaksanaan proyek pembangunan jalan Balikpapan - Samarinda (Balsam). Berlanjut pelebaran Jalan M.H. Thamrin di Jakarta menjadi 49 meter yang terinspirasi dari jalan-jalan lebar di kota-kota modern dunia.
Pada 17 Desember 1962 dilangsungkan pembangunan fondasi Jalan Rusia di Kalimantan Tengah yang dikenal sebagai Jalan Palangkaraya – Tangkiling. Kemudian diteruskan sampai Pangkalan Bun dan Sampit.
Selanjutnya, kurun 1969-1974 berlangsung proyek khusus Jalan Raya Sumatera, sedangkan 1974-1979 digarap proyek Jalan Kalimantan, dan proyek Jalan Lintas Sulawesi. Pada masa 1989-1994 pembangunan Jalan Banjarmasin - Batas Kalteng serta Jembatan Barito direalisasikan.
Teknologi canggih juga mewarnai perjalanan pembuatan jembatan di Indonesia setelah era Konstruksi Cakar Ayam dan Sosrobahu. Yaitu Teknologi antigempa pertama yang diterapkan atas Jembatan Pasupati di Bandung, Jawa Barat pada 2005.
Baca Juga: Cek Sekarang! Pemenang Lomba Video Pendek Hari Jalan 2024
Selanjutnya menyusul pembangunan Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur dengan Bangkalan, Madura. Kemudian Jembatan Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.
Pada 2013, pembangunan Jembatan Kelok 9 di Sumatera Barat dituntaskan. Sedangkan Underpass Dewa Ruci, Bali rampung pada 2018. Masih di tahun yang sama, pembangunan jalan baru dilangsungkan di perbatasan Kalimantan 734 km, Trans Papua Barat, sampai perbatasan Timor Leste dengan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dan pembangunan Underpass New Yogyakarta International Airport (NYIA), Jembatan Musi IV (Sumatera Selatan), serta JembatanYoutefa (Papua) rampung pada 2019.
Ada pun deretan jalan tol di Nusantara juga terus dilaksanakan setelah perdana Jalan Tol Jagorawi (9 Maret 1978). Tercatat Jalan Tol Ciujung dan Serang (28 Januari 1984), Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo (1 April 1985), Jalan Tol Makassar (26 September 2008) sebagai jalan tol pertama di Sulawesi, Jalan Tol Bali Mandara (23 September 2013) sebagai jalan tol pertama di Bali, Jalan Tol Balsam atau Balikpapan-Samarinda (17 Desember 2019) sebagai jalan tol pertama di Kalimantan, sampai Tol Trans Jawa tersambung dari Merak hingga Pasuruan (20 Desember 2018).
Siapakah Institusi Penyelenggara Pembuatan Jalan Raya, Jalan Tol, serta Jembatan di Negeri Kita?
Pembuatan ruas jalan sampai jembatan digarap Departemen Pekerjaan Umum (DPU) yang berdiri pada 19 Agustus 1945, dengan Jawatan Jalan-Jalan dan Lalu-Lintas. Kemudian 20 Desember 1949, namanya menjadi Departemen Perhubungan, Tenaga dan Pekerjaan Umum.
Berita Terkait
-
Jelang Libur Nataru, Ini Persiapan Kementerian PU untuk Jalan Seantero Nusantara
-
Fungsi Dewan SDA Nasional Tidak Tergantikan, Yuk Ikut Dukung Ketahanan Air, dan Menangkan Kuis Berhadiah
-
Cek Sekarang! Pemenang Lomba Video Pendek Hari Jalan 2024
-
Kementerian PU Tingkatkan Upaya Pelayanan Publik Ramah Kelompok Rentan
-
Puncak Hari Jalan 2023, PUPR Hadirkan Pameran dan Sejumlah Games Seru bagi Pengunjung
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Teroris Menyusup Lewat Game Online, BNPT Ungkap 13 Anak Direkrut Jadi Simpatisan Jaringan Radikal
-
Menghilang Usai Rumahnya Dijarah, Ahmad Sahroni Muncul, Janji akan Jadi Pribadi yang Berbeda
-
Bikin Melongo! Penampakan 32 Kendaraan Mewah Terkait Kasus Noel saat Dipindahkan KPK ke Rupbasan
-
Ahmad Sahroni Akhirnya Buka Suara! Ferry Irwandi Beberkan Isi Percakapan Telepon!
-
Akal Bulus Kades Kohod di Kasus Pagar Laut: Sulap Lautan Jadi Daratan, Dijual Rp39 M Pakai KTP Warga
-
Makanan Berlendir dan Bau, Ini Kronologi Dugaan Keracunan 21 Siswa SDN 01 Gedong Usai Santap MBG
-
Kronologi Cucu Mahfud MD Keracunan MBG hingga Dirawat 4 Hari di RS: Ini Menyangkut Nyawa!
-
Parah! Bikin Siswa SDN 01 Pasar Rebo Keracunan Massal, Menu MBG Ternyata Bau dan Berlendir!
-
Dua Cucu Mahfud MD Tumbang Keracunan MBG, Satu Dilarikan ke RS 4 Hari
-
Bobby Nasution Viral Suruh Truk Aceh Ganti Pelat BK, DPR Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan