Suara.com - Aktivitas digital seperti konten kreator dibidik oleh Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) menjadi bidang ekraf yang masih bisa berkembang lebih pesat.
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menyampaikan industri konten kreator masih bisa dioptimalkan agar turut menjadi bagian ekraf yang stabil seperti sektor kuliner, kriya, dan fashion.
"Ada sektor-sektor yang juga menjadi fokus, seperti film, animasi, video, game development, application development juga menjadi sesuatu yang baru, bisa dilihat kemungkinan pertumbuhannya. Sementara memang sektor-sektor lain tetap," kata Teuku saat konferensi pers akhir tahun di kantor Kementerian Ekraf, Jakarta, Jumat (20/12/2024).
Selain konten kreator, sektor film dan game juga dinilai punya potensi tinggi untuk terus berkembang. Menurut Teuku, pembuatan aplikasi dan game termasuk juga konten digital saat ini menjadi atensi utama Kementerian Ekraf.
Wakil Menteri Ekraf Irene Umar menambahkan, kementeriannya sebetulnya sudah mendata 17 subsektor ekonomi kreatif. Dia menyebutkan bahwa masih sangat banyak yang belum tersentuh dan terasa masih asing. Hingga saat ini, baru ada tiga subsektor yang telah menjadi besar, kuliner, kriya, dan fashion.
Konten kreator, dikatakan Irene, bisa menjadi subsektor baru untuk ditonjolkan. Dia menyampaikan bahwa konten kreator tidak hanya bicara soal influencer atau pun youtuber.
"Di dalam konten kreator itu bukan hanya influencer atau youtuber yang kita tahu. Tapi juga ada fenomena baru yang namanya Vtuber," ujarnya.
Vtuber merupakan kependekan dari Virtual YouTuber yang diartikan sebagai pembuat konten menggunakan avatar virtual untuk berinteraksi dengan penonton. Irene menyebutkan kalau sektor itu sudah ramai dilakukan di Jepang dan menjadi industri yang cukup besar. Dia mendorong agar Indonesia juga bisa mengembangkan industri Vtuber tersebut.
"Selain dari itu juga ada yang namanya digital governance. Itu kalau datang ke Indonesia, mereka kan bekerja secara digital. Jadi itu juga masuk ke dalam salah satu perhatiannya kita. Hanya dari satu ini saja, berapa besar potensinya," tuturnya.
Baca Juga: Demokrat Utamakan Kader Isi Jatah Kursi Menteri, AHY Jadi Prioritas Utama
Berita Terkait
-
Andi Arief Ditunjuk Jadi Komisaris PLN, Demokrat Cari Ketua Bappilu Baru
-
DPR Minta Menkominfo Kawal Layanan Informasi Selama Idul Fitri dan Pilkada
-
Pantun Muzani Masih Belum Mujarab, Teuku Riefky Bantah Demokrat Dilobi Gerindra untuk Dukung Prabowo
-
Minggu Pagi, Puan Bertemu AHY di Gelora Kawasan GBK, Demokrat: Babak Baru Sinergi Anak Bangsa
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog