Suara.com - Meja-meja kosong dan kalender yang menandai hari libur setelah Natal berada di sebuah kantor di Korea Selatan tempat lima rekan kerja pernah merencanakan liburan ke Thailand yang berakhir dengan tragedi pada hari Minggu ketika pesawat Jeju Air yang mereka tumpangi jatuh.
Kelima rekan kerja perempuan tersebut, yang terbang ke Bangkok untuk merayakan promosi jabatan, termasuk di antara 179 orang yang tewas ketika pesawat 7C2216 jatuh di Bandara Internasional Muan dalam bencana udara paling mematikan di tanah Korea Selatan.
Masih dalam keadaan syok atas kehilangan rekan kerja dan teman-teman mereka, rekan kerja yang mengenakan pita hitam menangis di meja mereka di kantor pendidikan umum pada hari Selasa, saat mereka mengawasi meja kosong milik seorang korban.
Bunga krisan putih telah diletakkan di atas meja sebagai tanda berkabung, sementara kotak-kotak berisi buku dan alat tulis menunggu korban lain yang seharusnya pindah meja di Tahun Baru.
"Rasanya tidak nyata," kata Lee Dae-keun, seorang pejabat di Kantor Pendidikan Jeollanamdo yang bekerja di departemen yang sama dengan salah satu korban.
"Dia masih terbayang di mataku. Setiap kali melihat bunga di meja kosong itu, ah, kesedihan langsung menyerbu."
Reuters tidak menyebutkan nama para korban atas permintaan rekan kerja yang meminta privasi. Para karyawan yang meninggal adalah sekelompok teman kerja lama yang telah menantikan perjalanan yang telah lama mereka nantikan, kata rekan kerja mereka.
"Sebagai seorang rekan kerja, dia benar-benar pekerja keras dan baik, rekan kerja yang baik kepada orang lain," kata Lee sambil mendesah.
"Dia selalu mengatakan kepadaku untuk tetap bahagia dan positif."
Baca Juga: Tim Investigasi Gabungan Korea Selatan Ajukan Surat Perintah Penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol
Lee mengatakan dia pergi ke bandara bersama rekan kerja lainnya untuk menyediakan makanan atau mengisi daya ponsel bagi keluarga rekan kerja mereka yang sedang berkemah. Di kantor, para pejabat mendirikan altar tempat rekan kerja dan tetangga datang untuk menyampaikan belasungkawa.
Sambil menundukkan kepala sambil menangis di altar, Lee Kwi-sun, seorang koki sekolah, dengan jelas mengingat momen terakhirnya berpegangan tangan dengan korban lainnya.
"Nama kami mirip. Kami seperti saudara kandung yang hilang dan baru bertemu sekarang. Jadi kami memutuskan untuk bertemu lagi, lalu berpegangan tangan, tertawa, dan berpisah," kenangnya.
"Saya banyak berbicara dengannya secara pribadi dan profesional, jadi ini membuat saya patah hati," katanya.
Berita Terkait
- 
            
              Proses Pengembalian Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air Dilakukan Hari Ini
 - 
            
              Shin Tae-yong: Turut Berduka Cita
 - 
            
              Jeju Air Alami Kecelakaan, Acara TV hingga Perilisan Idol K-Pop Berkabung
 - 
            
              Dua Pramugari Selamat dari Kecelakaan Pesawat Korsel, Berkat Duduk di Bagian Paling Aman?
 - 
            
              Tim Investigasi Gabungan Korea Selatan Ajukan Surat Perintah Penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Jerit Pilu dari Pedalaman: Remaja Badui Dibegal Celurit di Jakarta, Tokoh Adat Murka
 - 
            
              Kasus Korupsi Gula: Charles Sitorus Langsung Dijebloskan ke Lapas, Ini Vonis Lengkapnya!
 - 
            
              Anggap Ignasius Jonan Tokoh Bangsa, Prabowo Buka-bukaan soal Pemanggilan ke Istana
 - 
            
              Warga Protes Bau Sampah, Pramono Anung Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
 - 
            
              Jakarta Siaga! Modifikasi Cuaca Rp200 Juta per Hari Dikerahkan Hadapi Hujan Ekstrem
 - 
            
              Gubernur Riau Kena OTT KPK, PKB Pasang Badan? Sikap Partai Jadi Sorotan!
 - 
            
              Prabowo Resmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Apa Kata Warga?
 - 
            
              Ngaku Anak 'Anker', Begini Curhatan Prabowo di Stasiun Tanah Abang
 - 
            
              Prabowo: Whoosh Jangan Dihitung Untung-Rugi, yang Penting Bermanfaat untuk Rakyat
 - 
            
              Inflasi Jakarta Lebih Tinggi dari Nasional? Gubernur DKI Klaim Ekonomi Tetap Terkendali