Suara.com - Libur Natal dan Tahun Baru 2025 ini membuat wisatawan enggan datang ke sejumlah wisata di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tentu ini menjadi sorotan pemerintah lantaran turunnya kunjungan wisatawan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengatakan bahwa faktor utama penyebab kunjungan wisatawan menurun saat libur Nataru ini imbas adanya bencana alam.
"Destinasi wisata yang berada di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi yang paling besar merasakan dampak dari tingginya angka kejadian bencana di penghujung tahun," katanya, dilansir dari Antara, Kamis (2/1/2025).
Menurut Ade, kurangnya wisatawan dari luar daerah yang datang Kabupaten Sukabumi sudah dirasakan sejak libur dan cuti bersama perayaan Natal.
Di mana, mayoritas objek wisata yang berada di wilayah selatan sepi, ditambah terjadinya longsor susulan yang menutup akses jalan nasional Bagbagan-Kiaradua, Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan.
Akibat dari bencana itu, akses terdekat menuju pusat Unesco Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu sempat beberapa kali ditutup sehingga kendaraan dari arah Pelabuhanratu tidak bisa melintas, walaupun saat ini sudah kembali normal.
Bahkan, menjelang perayaan tahun baru biasanya objek wisata pantai selatan sejak H-2 Tahun Baru 2025 jumlah wisatawan yang datang minim atau sepi. Ini dapat dilihat dari volume kendaraan yang masuk, di mana dua hari menjelang pesta pergantian tahun wisatawan sudah memadati hampir di sepanjang destinasi pantai.
Kemudian puncaknya pada H-1, wisatawan yang datang semakin membeludak sehingga mengakibatkan terjadinya kemacetan di jalur-jalur menuju objek wisata di selatan Kabupaten Sukabumi. Namun, untuk kali ini hingga malam perayaan pergantian tahun arus lalu lintas tetap normal tidak ada peningkatan yang signifikan.
Turunnya tingkat kunjungan wisatawan juga berdampak kepada tingkat hunian kamar hotel atau okupansi yang biasanya mencapai 90 persen lebih. Tetapi untuk saat ini angka okupansi tidak lebih dari 30 persen.
Baca Juga: Tahun Baru Berakhir Tragis, Dua Wisatawan Jatuh ke Jurang di Puncak Bogor
"Saat pergantian 2023 ke 2024 okupansi di atas 90 persen, tapi di saat perayaan pergantian tahun dari 2024 ke 2025 tingkat hunian kamar hotel di bawah 30 persen," tambahnya.
Ade mengatakan selain bencana yang ikut mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan adalah cuaca. Seperti diketahui sejak H-3 hingga beberapa menit menjelang perayaan pergantian tahun wilayah Sukabumi terus menerus turun hujan deras, sehingga wisatawan yang ingin ke Sukabumi menjadi was-was terjadi bencana lagi.
Namun, berbeda dengan tingkat kunjungan wisatawan ke wilayah utara Kabupaten Sukabumi, dari pantauan di beberapa objek wisata, salah satunya objek wisata Pondok Halimun yang berada di Kecamatan Sukabumi, mayoritas tempat penginapan dipenuhi wisatawan yang mayoritas datang dari luar daerah.
Meskipun diguyur hujan deras, tidak menyurutkan wisatawan yang ingin merasakan perayaan pergantian tahun tepat di bawah kaki Gunung Gede serta bisa memandang indahnya pancaran sinar dari lampu-lampu rumah warga di atas ketinggian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
7 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045
-
Blueprint Keberlanjutan Ride-Hailing Indonesia: Motor Penggerak UMKM dan PDB Nasional
-
Anggota DPR Non Aktif Korban Disinformasi dan Fitnah, Bukan Pelaku Kejahatan
-
Jejak Korupsi POME: Dari Kantor ke Rumah, Kejagung 'Kunci' Pejabat Bea Cukai