Suara.com - Oknum polisi disebut tidak terima ditegur mahasiswa saat masuk ke kamar asrama putri pada malam hari di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Peristiwa ini terjadi di asrama putri Ikatan Pelajar Mahasiswa Mamuju Tengah (IPM-Mateng) di Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju.
Setelah tidak terima, oknum polisi tersebut kemudian cekcok dengan sejumlah mahasiswa di sekitar lokasi. Tidak lama, kemudian datang puluhan orang diduga berjumlah sekitar 50 polisi teman dari oknum tersebut datang dan melakukan penganiayaan.
"Ditegur masuk asrama cewek, polisi ini ngadu ke puluhan polisi lalu serang mahasiswa," tulis akun @__PASMANTAP dalam video yang diunggahnya, dikutip Jumat (3/1/2025).
Dalam video tersebut juga terlihat suara ketegangan di sekitar asrama putri dengan cat berwarna oranye.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, puluhan oknum anggota polisi dari Polda Sulawesi Barat itu mengeroyok sejumlah kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Kabupaten Mamuju.
Pengeroyokan itu diduga dipicu kekesalan salah satu anggota polisi yang ditegur mahasiswa saat menemui pacarnya di asrama putri Ikatan Pelajar Mahasiswa Mamuju Tengah (IPM-Mateng) di Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju pada Rabu (1/1) malam.
Dia menjelaskan anggota polisi yang ditegur kemudian terlibat cekcok dengan sejumlah mahasiswa yang merupakan kader HMI. Tak berselang lama, datang sekitar 50 orang anggota polisi dan langsung melakukan pengeroyokan.
Kasus ini kekinian ditangani oleh Polda Sulawesi Barat. Sedangkan Kapolda Sulbar Irjen R Adang Ginanjar yang datang ke lokasi kericuhan telah meminta maaf saat menemui massa dari HMI.
Adang juga berjanji bakal memproses hukum anggota yang bersalah.
"Jadi anggota saya yang salah, saya proses hukum," jelas dia.
Berita Terkait
-
Pengeroyokan Sadis di Depok, Korban Tewas Ditusuk Gobang
-
Massa HMI Kepung Patung Kuda, Tolak Kenaikan PPN 12 Persen Era Prabowo
-
Viral Satpam Kebun Raya Bogor Dikeroyok Rombongan Pesilat dari Banten, Polisi Lakukan Ini
-
Siswa Babak Belur Dianiaya di WC Sekolah, Anggota DPRD Geram Kasus Bullying hingga Ultimatum Pihak SMA 70 Jakarta
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
Terkini
-
Profil Ainul Yakin: Komisaris Transjakarta dan Ahli Menag yang Ancam 'Gorok Leher' Pengkritik Ulama
-
Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, ICJR: KUHAP Lemah, Kriminalisasi Makin Ganas!
-
Dokter Tifa Kuliti Gaya Pidato Rektor UGM di Depan Jokowi: Terlalu Genit, Ganjen, Tak Berwibawa!
-
KPK Bidik Rekan Hergun, Diduga Ikut Kecipratan Duit Panas Korupsi CSR BI-OJK, Siapa Dia?
-
Bau Busuk Ungkap ke Temuan Mengerikan di Bekasi: Kerangka Bayi Terkubur Berselimut Sweater!
-
Strategi Pemuda Mengubah Indonesia, Masuk Partai atau Pendidikan?
-
Tega Banget! Pria di Jagakarsa Maling di Rumah Tetangga, Begini Ending-nya usai Kain Sprei Copot
-
Serahkan Rp13,2 Triliun Uang Sitaan Kasus CPO, Komisi III Dorong Kejagung Buru Aset Koruptor Lain
-
Mengapa Aktivis Desak Jepang dan Korea Hentikan Impor Wood Pellet dari Indonesia?
-
Belajar dari Covid-19, Menkes Tegaskan Keterlibatan TNI Penting Dalam Penanganan Penyakit Menular