Suara.com - Eks Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) dinilai masih memiliki pengaruh besar meski jabatannya sebagai Presiden sudah berakhir.
Jokowi disebut sebagai penguasa hybrid yang masih memiliki pengaruh besar melalui jaringan politik dan kepuasan publik yang tinggi.
Meskipun secara hukum tidak lagi berkuasa, pengaruh Jokowi masih sangat besar. Hal ini juga diakui oleh seorang Refly Harun, ia menilai bahwa pemerintahan hari ini masih sama dengan sebelumnya.
“Kita berharap Ketika pemerintahan ini berganti kan ada perbedaan yang signifikan antara pemerintahan sebelumnya dan pemerintahan hari ini,” ujar Refly.
Bahkan melihat isu Harun Masiku, Hasto Kristiyanto, maupun Harvey Moeis, menurut Refly Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih belum lepas dari pengaruh Jokowi.
“Nah ini kan permasalahan hukum di Indonesia, tidak hanya pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, tapi juga terjadi sepertinya terestafet pada masa pemerintahan Prabowo,” ujarnya.
“Prabowo belum memiliki formula untuk memberantas, karena barangkali pembantu-pembantunya part of problem, bukan part of solution,” tambahnya.
Refly sontak berpendapat bahwa KPK sudah lemah sejak Tahun 2019, dimana pada masa pemerintahan akhir Jokowi sekaligus awal.
“Saya ingin mengatakan KPK lemah sejak 2019 akhir, pada masa pemerintahan Jokowi akhir dan di awal,” ujarnya.
Baca Juga: Raffi Ahmad Akhirnya Lapor LHKPN, Ini Jenis Harta Pejabat Negara yang Wajib Dilaporkan
Sementara itu soal hukum, Refly juga menyebut bahwa Hukum di Indonesia masih dipengaruhi oleh Jokowi.
“Kemudian apakah hukum masih dipengaruhi? Saya katakan masih,” sebutnya.
“Jadi walaupun sudah ada peralihan kekuasaan dari Jokowi kepada Prabowo tidak serta merta wajah hukum menjadi menggairahkan, jadi cerah, saya belum melihat hal tersebut,” tambahnya.
Menurut Refly, investasi Jokowi dalam memenangkan Prabowo dari Pemilu 2024 cukup besar. Sehingga kini pemerintahan Prabowo masih terus dihantui oleh pengaruh Jokowi.
“Baru sebulan kekuasaan yang dinikmati oleh Prabowo akibat investasi yang besar dari Jokowi. Investasi Jokowi besar sekali untuk memenangkan Prabowo, termasuk menaruh anaknya disitu,” urainya.
“Lalu sekarang kekuasaannya baru dinikmati 100 hari kurang. Jadi menurut saya untuk renggang itu ya nanti lah, tunggu 6 bulan ke depan atau 1 tahun ke depan. Nanti kita lihat, apakah kekuasaan Jokowi masih tetap kuat ataukah Prabowo yang variabelnya semakin menguat dan kemudian kita lupa sama Jokowi,” sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Mikel Merino Hattrick, Spanyol Bantai Turki Setengah Lusin
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
Terkini
-
Hearts2Hearts Membuat Iklan Shopee 9.9 Super Shopping Day Semakin Seru dengan Nyanyi Lirik Indonesia
-
Kini Harta Turun Drastis, Nadiem Makarim Jadi Menteri Pendidikan Bukan Tambah Kaya?
-
Disebut Pengusaha Pembalakan Liar Main Domino Bareng Menteri? Aziz Wellang Buka Suara!
-
Kekayaan Abdul Kadir Karding, Menteri P2MI Main Domino Bareng Tersangka Pembalakan Liar
-
PSI NTT Desak DPR Segera Sahkan RUU Perampasan Aset
-
Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini: Berawan hingga Hujan Ringan
-
PLN Promo Diskon Tambah Daya Listrik 50 Persen, Sampai Kapan?
-
Jakarta Darurat Perundungan? Rano Karno Soroti Data Kekerasan Anak
-
King Nassar Diminta Penonton Panjat Panggung di Penutupan Pestapora
-
8 Fakta Mengejutkan Tragedi Maulid Nabi di Ciomas, dari Teras Maut Hingga Jumlah Korban