Suara.com - Tim Kedokteran Forensik Polda Jawa Tengah melaksanakan ekshumasi terhadap jenazah Darso (45), warga Gilisari Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (13/1/2025) kemarin.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto mengatakan, ekhumasi dilakukan sebagai tindak lanjut atas laporan keluarga yang curiga dengan penyebab kematian korban.
“Kegiatan ekshumasi dilaksanakan dalam rangka scientific crime investigation untuk mendapatkan informasi dan menemukan penyebab kematian korban," kata Artanto, dalam keterangan tertulisnya, diterima Selasa (14/1/2025).
Artanto mengklaim jika pihaknya bakal menangani laporan tersebut secara Profesional.
“Prinsip kamipenanganan laporan tersebut dilakukan secara profesional, transparan dan kami sampaikan proses penanganannya secara terbuka,” pungkasnya.
Tewas Diduga Dianiaya Polisi
Diketahui bersama, Darso tewas pada 29 September 2024 silam. Namun pihak keluarga mengaku ada kejanggalan atas kematian Darso, dan baru membuat laporan terhadap kematian korban pada Jumat (10/1/2025) lalu.
Kejanggalan kematian Darso, lantaran pada 21 September 2024, ia dibawa oleh polisi yang mengaku sebagai anggota Polresta Yogyakarta. Saat itu, Darso dibawa tanpa ada surat apapun termasuk surat penangkapan.
Dua jam setelah digelandang aparat, Darso dikabarkan masuk rumah sakit. Kondisi badannya telah penuh luka lebam. Darso sempat mengaku jika lukanya akibat dianiaya polisi.
Meski telah mendapat perawatan dari pihak medis, pada 29 September, Darso berpulang. Setelahnya, ada 6 orang petugas kepolisian yang mendatangi keluarga menyerahkan uang duka senilai Rp25 juta.
Pada Juli 2024, Darso memang sempat menyerempet seorang pengendara saat di Yogya. Namun, saat itu korban hanya mengalami luka ringan, dan Darso bertanggung jawab atas perbuatannya.
Darso saat itu menitipkan KTP sebagai jaminan, karena dirinya harus ke Jakarta. Setelah 2 bulan, ia kembali ke Semarang. Namun tak lama tiba di rumah, ia langsung digelandang.
Berita Terkait
-
Siswa SLB 2 Kali Lepehkan Lauk Makan Bergizi Gratis, Kenapa?
-
Kritik Raffi Ahmad Dikawal Patwal Arogan, JJ Rizal Murka: Badut Entertaiment Naik Kelas, Republik jadi Sirkus Comberan
-
Susi Pudjiastuti Nangis Kejer Sikapi soal Siswa SD Dihukum Belajar di Lantai Gegara Nunggak SPP
-
Kaleidosskop 2024: Kekerasan Polisi Berulang, Mulai dari Kematian Bocah Afif hingga Penembakan Gamma
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?
-
Geger Mark-Up Whoosh, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK: Saya Akan Datang
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta