Suara.com - Ketua Gerakan Pemuda Ansor, Addin Jauharudin, menekankan pentingnya penyelesaian konflik dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 secara adil, dengan memperhatikan kepentingan masyarakat terdampak, seperti nelayan dan warga sekitar.
PSN di PIK 2 diketahui menimbulkan berbagai konflik dengan masyarakat setempat. Masyarakat menyebutkan bahwa proyek ini melanggar tata ruang, lingkungan dan hak asasi manusia warga setempat.
Selain itu, pembangunan PIK 2 disebut-sebut menghilangkan tempat tinggal hingga mata pencaharian warga setempat, khususnya nelayan.
Tak hanya warga setempat, PSN di PIK 2 juga banyak dikecam oleh organisasi masyarakat sipil, seperti Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.
Mereka meminta agar pembangunan PIK 2 dihentikan dan statusnya sebagai PSN dicabut, dikarenakan proyek tersebut menimbulkan konflik sosial dan pelanggaran hak asasi manusia.
Menanggapi hal ini, Addin menyatakan pentingnya menjembatani kepentingan seluruh lapisan masyarakat agar proyek dapat berjalan lancar, tanpa menimbulkan masalah di kemudian hari.
"PSN memang sudah ditetapkan, dan ini kan bersentuhan banyak dengan lapisan masyarakat. Banyak hal yang harus dilakukan untuk menjembatani bagaimana PSN bisa berjalan dengan lancar. Kalau nggak, nanti banyak masalah di kemudian hari," ujar Addin saat wawancara dengan awak media, Rabu (15/1/2025).
Ia menekankan bahwa aspek ekonomi dan penyelesaian masalah harus dilakukan secara adil dan memuaskan banyak pihak.
Dalam hal ini, ia menyebutkan penyelesaian seperti dalam hal kompensasi harga tanah dan penyelesaian isu lingkungan. Selain itu, aspek administratif kenegaraan juga harus diselesaikan dengan baik.
Baca Juga: Jelang 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran, Ketua GP Ansor Soroti Peran Pemerintah dan Anak Muda
"Yang penting ekonomi, penyelesaian masalah diselesaikan secara adil dan memuaskan banyak pihak. Dan tentu secara administratif kenegaraan harus diselesaikan," tambahnya.
Dengan adanya berbagai konflik yang muncul, penyelesaian yang adil dan transparan menjadi kunci untuk memastikan bahwa proyek pembangunan dapat berjalan tanpa merugikan masyarakat yang terdampak. (Kayla Nathaniel Bilbina)
Berita Terkait
-
Jelang 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran, Ketua GP Ansor Soroti Peran Pemerintah dan Anak Muda
-
GP Ansor Luncurkan Asta Cita Center untuk Dukung Agenda Negara dan Pengembangan Anak Muda
-
Ketum GP Ansor: Ada PR Bangsa yang Begitu Besar...
-
Bos PIK2 Aguan Goda Pemilik Lahan Dengan Rp23 Triliun
-
Eks Kabareskrim Susno Duadji Sindir Dalih Pagar Laut 30 KM Cegah Abrasi: Hinaan yang Anggap Semua Rakyat Bodoh!
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum